Hashim: Indonesia akan Kembangkan Jaringan Transmisi Listrik Sepanjang 70 Ribu Km

Utusan Khusus Presiden RI Hashim Djojohadikusuomo. Foto: dok Kemlu.

Hashim: Indonesia akan Kembangkan Jaringan Transmisi Listrik Sepanjang 70 Ribu Km

Ade Hapsari Lestarini • 16 November 2024 22:34

Baku: Indonesia akan mengembangkan Green Transmission Line (jaringan transmisi listrik) sepanjang 70 ribu kilometer (km) untuk mendukung penyaluran energi ke pulau-pulau terpadat.

Selain itu, Indonesia akan menyiapkan infrastruktur green smart grid untuk melipatgandakan kapasitas listrik bersumber angin dan surya, hingga menyiapkan kapasitas listrik 60 gigawatt dari tenaga air, panas bumi, surya dan angin.

Demikian disampaikan Utusan Khusus Presiden RI Hashim Djojohadikusuomo, pada World Leaders Climate Action Summit (WLCAS) Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan, dilansir laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Sabtu, 16 November 2024.

Hashim menegaskan, Indonesia akan meningkatkan ambisi dan kontinuitas aksi iklim. Peningkatan ambisi Indonesia adalah langkah untuk mewujudkan visi Presiden RI yaitu pertumbuhan ekonomi di atas delapan persen melalui pembangunan ekonomi hijau, resiliens, dan inklusif.

Adapun pada 2040, Indonesia menargetkan 75 persen penambahan kepasitas listrik nasional bersumber dari energi baru terbarukan.

KTT COP 29 dihadiri oleh 82 Kepala/Negara dan Utusan Khusus termasuk Indonesia. Melalui COP29 UNFCCC, Indonesia menjalankan prioritas diplomasi RI yaitu peningkatan pengaruh kawasan dan global, diplomasi ketahanan nasional, dan diplomasi ekonomi pancasila.

 

Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Bicara Misi Indonesia di COP29

Indonesia memanfaatkan forum COP29


Melalui COP29, Indonesia memanfaatkan momentum untuk terus konsisten menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam upaya global membatasi kenaikan suhu permukaan bumi di bawah 1.5’C guna mewujudkan dan mendorong komitmen, mekanisme dan implementasi pendanaan, kerja sama dan investasi di bidang penanganan iklim, energi dan konservasi lingkungan.

Delegasi Indonesia pada World Leaders Climate Action Summit didukung oleh Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral, Kementerian Luar Negeri; Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup; PLN dan unsur Kementerian/Lembaga lainnya.

World Leaders Climate Action Summit mengawali perundingan the 20th Conference of Parties of the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP 29 UNFCCC) atau Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 yang merupakan kerangka global pengambilan keputusan tertinggi untuk isu perubahan iklim.

Delegasi Indonesia akan melakukan sejumlah negosiasi antara lain mengenai target kolektif baru untuk pendanaan iklim, pasar karbon yang dapat dioptimalkan bagi mekanisme dan model ekonomi terkait untuk aksi iklim; perluasan sumber pendanaan dan operasionalisasi loss and damage; penguatan nationally determined contributions melalui Second NDCs.

Selain rangkaian negosiasi, Ketua Delegasi RI juga membuka Paviliun Indonesia, memberikan keynote speech pada CEO Climate Talks, dan Green Growth Energy Mc Kinsey Forum, meresmikan MRA Skema Karbon Kredit RI-Jepang, melakukan bilateral RI-Jerman, RI-Turki guna membahas potensi aksi iklim, serta dorong kolaborasi dengan pihak swasta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)