Kunjungan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ke Mesir
Whisnu Mardiansyah • 25 December 2024 22:29
Jakarta: Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan kunjungan diplomasi ke Mesir pada 16-22 Desember 2024. Salah satu pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf yang membahas pengembangan UMKM dan komoditas unggulan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Lutfi Rauf menyampaikan komoditas Indonesia seperti kopi asal Lampung dan Malang ternyata banyak diminati di Mesir. Neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir pun surplus menjadi salah satu poin yang menonjol.
Anggota BKSAP DPR RI, Gulam Mohamad Sharon menyebutkan kunjungan tersebut penting untuk penguatan peran UMKM dalam perdagangan internasional. Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong UMKM menjadi motor penggerak perdagangan global.
"Kami percaya UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk memperkuat perdagangan dunia melalui produk lokal unggulan kita," kata Sharon kepada Metrotvnews.com, Rabu, 25 Desember 2024.
Kunjungan delegasi BKSAP yang terdiri dari 15 anggota DPR RI ini juga mencakup pertemuan dengan Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir yang menjadi salah satu momen penting. Delegasi mendorong realisasi Perjanjian Bebas Visa untuk meningkatkan hubungan perdagangan, pariwisata, dan budaya antara kedua negara.
“Hubungan Indonesia dan Mesir telah terjalin selama ratusan tahun. Kini saatnya kita memanfaatkan hubungan bersejarah ini untuk memperkuat diplomasi ekonomi yang mendukung visi Indonesia sebagai pusat perdagangan dunia,” ujar Politisi NasDem ini.
Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir, Kareem Darwis, menyambut baik usulan ini dan berjanji akan mendorong instansi terkait untuk merealisasikan visa belajar serta penghapusan kendala perdagangan.
Di sisi lain, delegasi juga mengapresiasi dukungan Mesir terhadap kemerdekaan Palestina. Sharon menekankan pentingnya menjaga konsistensi bantuan bagi rakyat Palestina melalui kerja sama lintas negara.
"Dukungan untuk Palestina adalah bagian dari tanggung jawab moral dan politik Indonesia. Kami menghargai peran Mesir dalam menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina dan akan terus mendorong agar bantuan tersebut sampai kepada yang membutuhkan," papar Ketua HIPMI Kalbar ini.
Selanjutnya, BKSAP juga bertemu dengan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir. Mereka menyampaikan mahasiswa Indonesia di Mesir juga menjadi salah satu prioritas utama delegasi. Dengan jumlah mencapai 14.000 orang, mahasiswa Indonesia di Mesir menghadapi tantangan, seperti tingginya biaya layanan kesehatan dan risiko keamanan.
"Mahasiswa kita di Mesir adalah aset bangsa. Kita harus memastikan mereka mendapatkan perlindungan maksimal, baik melalui kemudahan layanan kekonsuleran maupun asuransi kesehatan. Saya berharap KBRI dan Universitas Al Azhar dapat bersinergi untuk mewujudkan program ini," jelas Sharon.
Ia menyoroti pentingnya kontribusi mahasiswa Indonesia di Mesir setelah menyelesaikan studi. "Kita ingin mereka kembali ke Indonesia tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga menjadi pelaku usaha yang memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Mesir. Ini adalah investasi jangka panjang bagi hubungan bilateral kita," tutup Sharon.