Ibu Kota Pakistan Dikunci Jelang Demo Pembebasan Eks PM Imran Khan

Polisi bersenjata bersiaga di salah satu ruas jalan di Pakistan. (EPA)

Ibu Kota Pakistan Dikunci Jelang Demo Pembebasan Eks PM Imran Khan

Willy Haryono • 24 November 2024 20:31

Islamabad: Ibu kota Pakistan dikunci mulai hari Minggu, 24 November 2024, menjelang aksi protes oleh para pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan yang menuntut pembebasannya.

Mengutip dari Gulf Today, jalan raya menuju Islamabad yang dilalui para pendukung Khan, yang dipimpin oleh anggota partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), telah ditutup. Mereka dikabarkan terus bergerak mendekati ibu kota dan berencana berkumpul di dekat gedung parlemen.

Sebagian besar jalan utama Islamabad juga telah diblokir pemerintah dengan truk kontainer pengiriman dan sejumlah besar polisi. Personel paramiliter juga telah dikerahkan dengan perlengkapan antihuru-hara, sementara layanan telepon seluler telah dihentikan.

Pertemuan dalam bentuk apa pun telah dilarang berdasarkan ketentuan hukum, kata kepolisian Islamabad dalam sebuah pernyataan.

Pengawas internet global NetBlocks mengatakan di media sosial X bahwa metrik langsung menunjukkan layanan pesan WhatsApp di Pakistan telah dibatasi sebelum aksi protes.

Seorang pembantu utama Khan, Ali Amin Gandapur, yang merupakan kepala menteri provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan diperkirakan memimpin konvoi terbesar ke Islamabad, meminta orang-orang untuk berkumpul di dekat pintu masuk zona merah kota, yang dikenal sebagai "D Chowk.”

Zona merah Islamabad menampung gedung parlemen negara, sejumlah instalasi pemerintah penting, serta kantor kedutaan dan lembaga asing.

"Khan telah meminta kami untuk tetap di sana sampai semua tuntutan kami dipenuhi," katanya dalam sebuah pesan video pada hari Sabtu.

Tuntutan PTI termasuk pembebasan semua pemimpinnya, termasuk Khan, serta pengunduran diri pemerintah saat ini. PTI menyebut pemerintah saat ini tidak sah karena kecurangan pemilu tahun ini.

Baca juga:  Sah! Shehbaz Sharif Jadi PM Pakistan untuk Masa Jabatan Kedua

Khan telah dipenjara sejak Agustus tahun lalu. Sejak disingkirkan dari kekuasaannya oleh parlemen pada tahun 2022, ia menghadapi sejumlah tuduhan mulai dari korupsi hingga hasutan melakukan kekerasan. Khan dan PTI membantah semua tuduhan.

"Protes terus-menerus ini menghancurkan ekonomi dan menciptakan ketidakstabilan. Kami ingin para pemimpin politik duduk bersama dan menyelesaikan masalah," kata Muhammad Asif, 35, seorang warga Islamabad di depan pasar yang tutup.

Aksi protes terakhir di Islamabad oleh PTI pada awal Oktober berubah menjadi kekerasan dengan satu polisi tewas, puluhan personel keamanan terluka, dan pengunjuk rasa ditangkap. Kedua belah pihak saling menuduh sebagai pemicu bentrokan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)