AS Tuduh Google Lakukan Metode Ilegal untuk Kerek Harga Iklan

Google. Foto: Unsplash.

AS Tuduh Google Lakukan Metode Ilegal untuk Kerek Harga Iklan

Arif Wicaksono • 5 October 2023 13:05

Washington: Pengacara Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menekan eksekutif Google tentang teknik yang digunakan raksasa pencarian dan periklanan tersebut untuk menaikkan harga iklan online dengan cara yang diduga tidak adil.

Melansir Channel News Asia, Kamis, 5 Oktober 2023, AS menuduh Google menyalahgunakan dominasi pencarian dan beberapa periklanan. Eksekutif Google Adam Juda menyatakan perusahaan tersebut menggunakan formula, yang mencakup kualitas sebuah iklan untuk memutuskan siapa yang memenangkan lelang yang digunakan untuk memasang iklan di situs web.

Departemen Kehakiman AS menuduh Google memanipulasi lelang online, industri bernilai miliaran dolar yang didominasi oleh Google, dengan formula ini untuk menguntungkan keuntungannya sendiri.

Pengacara Departemen Kehakiman AS David Dahlquist bertanya kepada Juda apakah dia setuju dengan dokumen yang telah disediakan Google untuk Uni Eropa, yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut dapat secara langsung mempengaruhi harga melalui penyesuaian mekanisme lelang.

Penyesuaian formula kasar

Juda mengatakan bisa menyesuaikan formula kasar yang memberi iklan nilai jangka panjang, atau LTV, berdasarkan tawaran yang diberikan, potensi rasio klik-tayang atau berapa banyak orang yang kemungkinan akan mengkliknya dan berapa banyak orang yang akan mengkliknya serta kualitas iklan dan situs web yang terkait dengannya.

Dahlquist bertanya kepada Juda apakah Google telah memperkenalkan perubahan pada penjualan iklan sedemikian rupa sehingga meningkatkan biaya per klik konsumen kepada pengiklan.

“Saya yakin itu adil,” kata Juda.

Google sedot banyak pendapatan

Bisnis periklanan Google telah dikritik oleh pengiklan dan penerbit situs web karena kurangnya transparansi, dan keduanya menuduh Google menyedot terlalu banyak pendapatan.

Kesaksian mengenai periklanan ini merupakan perubahan dari kesaksian sebelumnya yang berfokus pada miliaran dolar yang telah dikeluarkan Google untuk menjaga mesin pencarinya digunakan secara dominan di ponsel pintar.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)