Indonesia Segera Luncurkan Bursa Berjangka Minyak Sawit Mentah

Kelapa Sawit. Foto: MI.

Indonesia Segera Luncurkan Bursa Berjangka Minyak Sawit Mentah

Arif Wicaksono • 11 October 2023 19:07

Jakarta: Eksportir minyak sawit terbesar di dunia, akan meluncurkan bursa berjangka minyak sawit mentah (CPO) pada Jumat, 13 Oktober 2023. Namun tidak akan mewajibkan perdagangan melalui bursa tersebut.

Pihak berwenang di negara Asia Tenggara tersebut sebelumnya berencana mewajibkan semua ekspor CPO melalui bursa, guna mendorong harga minyak sawit global dan menciptakan tolok ukur serupa dengan yang ada di Kuala Lumpur dan Rotterdam.

"Penukaran di masa depan ini diharapkan dapat menjadi acuan harga CPO bagi Indonesia, sehingga kita dapat memiliki data dan membuat kebijakan yang lebih baik terkait industri ini," kata Kepala Regulator Bappebti Didid Noordiatmoko, dilansir The Business Times, Rabu, 11 Oktober 2023.

Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) telah ditunjuk sebagai bursa, dan transaksi akan dicatatkan dalam mata uang rupiah. Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia dan para analis tidak memberikan tanggapan apa pun terhadap penerapan bursa tersebut.

Eksportir minyak sawit Indonesia

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Edy Martono mengatakan selama tidak bersifat wajib, bursa berjangka tidak akan menjadi masalah.

"Namun akan menarik jika bisa digunakan untuk lindung nilai," kata Eddy Martono.

Sebagian besar eksportir minyak sawit Indonesia saat ini melakukan penjualan langsung dengan pembeli tanpa melalui bursa, sedangkan lelang yang diadakan perusahaan dagang negara KPB Nusantara hanya menawarkan minyak sawit fisik dan bukan kontrak berjangka.

Meskipun 12 perusahaan telah terdaftar di bursa, Didid mengatakan bursa mungkin tidak akan melihat transaksi apa pun segera setelah peluncuran, dan menambahkan pelatihan akan dilakukan setelahnya.

“Indonesia yang meluncurkan bursa berjangka CPO mungkin tidak memiliki arti penting setidaknya dalam jangka waktu dekat. Pertama, partisipasi ini bersifat sukarela, berbeda dengan perundingan sebelumnya yang mewajibkan eksportir dan kedua, denominasinya akan menggunakan mata uang india. rupiah dan bukan dalam dolar AS,” kata Research Head Sunvin Group India Anilkumar Bagani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)