DK PBB Dorong Gencatan Senjata di Sudan Sepanjang Bulan Suci Ramadan

Sekjen PBB Antonio Guterres. (AP)

DK PBB Dorong Gencatan Senjata di Sudan Sepanjang Bulan Suci Ramadan

Willy Haryono • 10 March 2024 15:23

New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mendorong diberlakukannya gencatan senjata di Sudan selama bulan suci Ramadan. Jeda pertempuran bertujuan untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan bagi warga Sudan yang membutuhkan.

Melansir dari laman Euronews, Sabtu, 9 Maret 2024, DK PBB mendesak pihak-pihak bertikai di Sudan untuk segera menghentikan permusuhan selama bulan suci Ramadan dan mengizinkan masuknya bantuan untuk menjangkau 25 juta orang yang sangat membutuhkan makanan dan kebutuhan lainnya.

Bulan Ramadan tahun ini diperkirakan dimulai pada hari Minggu atau Senin mendatang, tergantung pada penampakan bulan sabit.

DK PBB yang beranggotakan 15 negara memberikan suara yang sangat mendukung resolusi gencatan senjata Sudan. Gencatan senjata yang diusulkan Inggris ini didukung 14 negara, dengan hanya Rusia menyatakan abstain.

Sudan terjerumus ke dalam kekacauan di bulan April tahun lalu, ketika ketegangan yang telah berlangsung lama antara militernya, yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah Burhan, dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin Mohammed Hamdan Dagalo, pecah menjadi pertempuran jalanan di ibu kota Khartoum.

Ketidakstabilan Regional

Pertempuran menyebar ke bagian lain di Sudan, terutama di daerah perkotaan. Namun di wilayah Darfur barat Sudan, bentuk konfliknya berbeda, dengan serangan brutal yang dilancarkan RSF terhadap warga sipil etnis Afrika. Ribuan orang terbunuh dalam di Darfur tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Kamis kemarin mendesak pihak bertikai di Sudan untuk mendukung gencatan senjata selama Ramadan. Ia memperingatkan bahwa konflik yang telah berlangsung hampir setahun ini telah mengancam persatuan negara dan "dapat memicu ketidakstabilan regional dalam skala dramatis."

Uni Afrika juga mendukung penghentian pertempuran di Sudan selama Ramadan.

Burhan menyambut baik seruan Sekjen PBB, namun Kementerian Luar Negeri Sudan mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat lalu yang mencantumkan sejumlah syarat agar gencatan senjata bisa berjalan efektif. Sejauh ini RSF belum memberikan tanggapan.

Resolusi DK PBB mengungkapkan "kekhawatiran besar atas meluasnya kekerasan dan bencana serta memburuknya situasi kemanusiaan di Sudan dan juga potensi kerawanan pangan akut, khususnya di Darfur."

Baca juga:  Pembunuhan Etnis di Kota Sudan Sepanjang 2023 Tewaskan 15.000 Orang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)