KLHK Dorong Percepatan Pegunungan Meratus Menjadi Taman Nasional

Potensi wisata di lembah Nanai, Desa Ajung, pedalaman pegunungan Meratus, Kalsel. (Foto: MI/Denny S)

KLHK Dorong Percepatan Pegunungan Meratus Menjadi Taman Nasional

Ihfa Firdausya • 24 September 2024 11:11

Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendorong percepatan realisasi perubahan fungsi kawasan hutan Pegunungan Meratus. Kawasan yang semula berstatus Hutan Lindung itu akan diubah menjadi Taman Nasional.

Dalam rapat KLHK dan Pemprov Kalsel di Banjarbaru, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan alasan inisiatif perubahan fungsi ini. Hal itu dilakukan mengingat Kalimantan Selatan merupakan satu dari empat provinsi yang belum memiliki Taman Nasional.

“Perubahan fungsi ini juga bertujuan meningkatkan intensitas pengelolaan kawasan hutan Pegunungan Meratus. Hal ini juga untuk menjaga tutupan lahan di Pegunungan Meratus yang tidak mengalami perubahan selama 10 tahun terakhir,” kata Hanif, dilansir pada Selasa, 24 September 2024.

Hanif menilai kawasan hutan lindung Pegunungan Meratus sudah memenuhi persyaratan untuk bisa ditingkatkan statusnya sebagai kawasan Taman Nasional. “Segala variabel sudah disampaikan dan lengkap sekali. Kemudian UNESCO juga telah mengakui Geopark Meratus sehingga secara teknis sudah layak untuk ditingkatkan menjadi Taman Nasional,” tutur dia.

Hanif meminta Pemprov Kalsel melakukan identifikasi luasan kawasan hutan lindung Pegunungan Meratus yang akan diajukan menjadi Taman Nasional.

“Sebelumnya Dinas Kehutanan sudah mengidentifikasi, tapi ini akan kita telaah dan disempurnakan oleh tim teknis kami untuk menyusun kajian akademisnya. Kita juga akan libatkan orang-orang yang ahli di bidang ekonomi dan keuangan dalam penyusunan kajian akdemisnya, mengingat kita saat ini juga menggeser baseline dari ekologi sentris menjadi profit sentris,” ucap dia.
 

Baca Juga: 

Greenpeace Sambut Baik Permen LHK Terkait Anti SLAPP, Tapi Beri Sejumlah Catatan


Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Satyawan Pudyatmoko menuturkan pengusulan Taman Nasional Pegunungan Meratus sudah tepat. Mengingat kawasan pegunungan Meratus mempunyai kekayaan hayati dan keunikan ekosistemnya.

“Salah satu kriteria Taman Nasional itu kan adanya keunikan baik itu hayatinya maupun ekosistemnya. Di sana juga ada kelompok masyarakat yang memiliki interaksi positif dengan kawasan pegunungan Meratus,” jelas dia.

Pengajuan Taman Nasional ini juga bertujuan menjaga keunikan hayati, ekosistem, dan budaya yang ada di pegunungan Meratus. Sehingga, bisa digunakan untuk kepentingan yang lebih optimum.

“Tidak hanya fungsi perlindungan, tetapi juga fungsi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat serta untuk pendidikan dan penelitian. Kita optimis tahun ini bisa ditetapkan menjadi Taman Nasional,” ungkap dia.

Sejalan dengan KLHK, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan Pemprov Kalimantan Selatan mendorong realisasi perubahan fungsi Hutan Lindung Geopark Meratus menjadi Taman Nasional Geopark Meratus.

Perubahan fungsi ini dinilai akan membawa banyak manfaat bagi daerah dan masyarakat sekitar. “Usulan perubahan fungsi kawasan hutan ini harus dilakukan secara cermat serta diperlukan kajian komprehensif yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari potensi keanekaragaman hayati, hingga dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat sekitar,” ucap Roy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)