Ilustrasi. Medcom.id.
Siti Yona Hukmana • 29 June 2024 14:13
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menjelaskan kepada Komisi I DPR soal peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Kominfo. Penjelasan yang disampaikan dinilai tidak masuk akal.
"Penjelasannya tidak ada yang masuk akal. Jadi Pak Menkominfo (Budi Arie Setiadi) dan Pak BSSN (Hinsa Siburian) menjelaskan kepada Komisi I dengan asumsi Komisi I nggak ada yang tahu persoalannya," kata Anggota Komisi I DPR Sukamta Mantamiharja dalam diskusi daring bertema Pusat Data Bocor, Siapa Teledor?, Sabtu, 29 Juni 2024.
Sukamta menyebut penjelasan yang disampaikan juga hanya kulitnya saja. Alibinya, rahasia negara yang bila disampaikan berpotensi diserang kembali oleh peretas.
"Ini kan proses yang sudah berjalan lama, panjang, dan baru ketahuan beberapa hari yang lalu ketika layanan terganggu. Jadi, penjelasannya sulit diterima oleh berbagai yang memahami persoalan lebih dalam dan serius," ungkap anggota dewan itu.
Sukamta menyebut ada persoalan yang secara esensial perlu digali lebih dalam oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah. Menurut dia, alasan PDN yang diserang bukan instansi lain penting dipahami masyarakat.
"Jadi PDN ini pusat data dari seluruh pemerintah kementerian/lembaga hingga pemda ada yang bilang 210 ada yang bilang 282. Artinya apa, PDN ini seperti brankas yang dalamnya ada emas batangan 24 karat serta berlian 100 karat, karena di dalamnya adalah objek vital nasional," ucap Sukamta.
| Baca juga: PDN Diretas, Sistem Pelayanan Publik Down |