Israel Buka Kembali Titik Perbatasan Gaza, Izinkan Warga Palestina Bekerja

Israel buka perbatasan Gaza dan izinkan warga Palestina kembali bekerja. (AP)

Israel Buka Kembali Titik Perbatasan Gaza, Izinkan Warga Palestina Bekerja

Marcheilla Ariesta • 29 September 2023 12:33

Gaza: Israel membuka kembali titik-titik persimpangan dengan Gaza, yang memungkinkan ribuan pekerja Palestina mendapatkan pekerjaan mereka di Israel dan Tepi Barat. Pembukaan dilakukan setelah hampir dua minggu penutupan yang dipicu oleh protes kekerasan di sepanjang perbatasan. 

Sekitar 18.000 warga Gaza memiliki izin dari pemerintah Israel untuk bekerja di luar daerah kantong yang diblokade tersebut, sehingga memberikan suntikan uang tunai sebesar sekitar USD2 juta per hari untuk perekonomian wilayah miskin tersebut. 

Langkah ini dilakukan di tengah peningkatan upaya internasional yang dilakukan Mesir dan PBB untuk meredakan ketegangan dan mencegah babak baru konflik bersenjata di wilayah kantong tersebut. 

"Qatar, salah satu donor utama untuk Gaza, juga membantu upaya mediasi," kata utusan Qatar Mohammed Al-Emadi, yang mengawasi proyek bantuan Qatar di Gaza, dilansir dari Malay Mail, Jumat, 29 September 2023. 

Selama sekitar dua minggu, pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan alat peledak berhadapan dengan pasukan Israel yang membalas dengan tembakan tajam, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai puluhan lainnya. 

Protes pada Rabu tidak terlalu intens, begitu pula tanggapan Israel. Seorang pejabat Palestina yang mengetahui upaya mediasi mengatakan, perkembangan tersebut terjadi “atas permintaan mediator untuk meredakan ketegangan”. 

Putus asa untuk kembali bekerja, para pekerja mulai berbondong-bondong ke persimpangan sisi Palestina segera setelah Israel membuat pengumuman pada Rabu malam. 

"Kami ingin pergi bekerja dan mencari nafkah untuk anak-anak kami karena situasinya sangat buruk bagi kami selama dua minggu terakhir,”)" kata Khaled Zurub, 57, yang bekerja di bidang konstruksi di Israel. 

Cogat, badan Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina mengatakan, penilaian keamanan akan menentukan apakah perbatasan tetap terbuka. 

Sebagai tanda nyata meredanya ketegangan, kelompok yang disebut “Pemuda Revolusioner”, yang mengorganisir protes dalam beberapa minggu terakhir, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menghentikan demonstrasi setelah mendapatkan janji dari para mediator bahwa Israel akan menghentikan tindakan provokatif di Yerusalem dan  di penjara dan meringankan blokade Gaza. 

Hazem Qassem, juru bicara kelompok Islam bersenjata Hamas yang memerintah Gaza mengatakan, Israel terus-menerus melanggar hak dasar warga Gaza atas kebebasan bergerak dengan berulang kali menutup perbatasan dan memblokade Gaza. 

Israel memblokir banyak barang memasuki Gaza dengan dukungan Mesir, dengan alasan masalah keamanan, dan juga berhak membatasi ekspor. 

Menurut angka IMF, pendapatan per kapita di Gaza hanya seperempat dari pendapatan per kapita warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel. Bank Dunia mengatakan, pengangguran hampir mencapai 50 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Marcheilla A)