Ilustrasi polusi udara/MI/Susanto
Theofilus Ifan Sucipto • 16 August 2023 16:19
Jakarta: Klaim udara Jakarta baik-baik saja dinilai tidak benar. Langit Jakarta menunjukkan parahnya polusi yang menjadi ancaman kesehatan serius.
"Data kualitas udara Jakarta baik-baik saja itu bohong," kata Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin (Puput) di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Agustus 2023.
Puput mengatakan masyarakat bisa mencari dan melihat sendiri fakta di lapangan. Partisipasi publik dinilai bisa membantah klaim tersebut.
"Selain PM (partikulat) 10 dan PM 2,5, kadar baku mutu tidak sehat ada O3 atau ozon dan sulfur dioksida yang tinggi di Jakarta," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Puput berbagi pengalaman mengawal kebersihan langit Jakarta sejak 1992. Barulah pada medio 1996 dia mendirikan KPPB.
"Sejak 1992 telah melaporkan Jakarta terpolusi setelah Bangkok. Kurang lebih 30 tahun tidak ada perbaikan kualitas udara," jelas dia.
Puput menyebut tindakan komprehensif baru terjadi di 2005. Pemprov dan DPRD DKI Jakarta kala itu sepakat merilis Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
"Ada penurunan drastis karena kualitas udara pada 2007 hingga 2010 membaik," papar dia.
Sayangnya, kata Puput, udara di Jakarta kembali memburuk. Hal itu terjadi sejak 2011 hingga saat ini.
"Setelah 2010 kendur lagi sehingga melampaui baku mutu dan terjadi sampai sekarang," tutur dia.