Ilustrasi sampah di Jakarta. Foto: Medcom.id/Christian
Annisa Ayu Artanti • 31 August 2023 17:40
Jakarta: Rencana pembangunan fasilitas pengelolaan sampah dengan metode Refuse-Derived Fuel (RDF) dinilai akan menyebabkan kepercayaan investor energi terbarukan kepada Indonesia akan turun.
Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara, pembangunan RDF dalam program transisi energi dapat mengakibatkan mundurnya berbagai target emisi, sekaligus batalnya komitmen pendanaan internasional, seperti pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) dari negara maju kelompok G7.
“Investor tentu akan berpikir soal komitmen pensiun PLTU Batubara dan dekarbonisasi industri yang tertunda, sehingga bisa saja membatalkan berbagai rencana investasi transisi energi,” kata Bhima dalam siaran tertulis, Kamis, 31 Agustus 2023.
Baca juga: Menko Marves: Sampah di Indonesia Mengkhawatirkan
Dengan memperluas pembangunan RDF di kota-kota besar seperti Jakarta, kata Bhima, investor dapat meragukan komitmen pemerintah dalam melakukan transisi energi karena RDF akan digunakan sebagai co-firing (pembakaran bersama) di PLTU batu bara.
“PLTU batu bara tersebut seharusnya dipensiunkan, namun dengan adanya co-firing dengan pelet dari fasilitas RDF, PLTU Batubara tersebut dapat diperpanjang umurnya,” ucap Bhima.