G20 2025 Digelar Pekan Depan, Ini Isu yang akan Dibahas

Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Edi Prio Pambudi (tengah). Foto: dok MI/Naufal Zuhdi.

G20 2025 Digelar Pekan Depan, Ini Isu yang akan Dibahas

Naufal Zuhdi • 14 November 2025 16:12

Jakarta: Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Edi Prio Pambudi mengungkapkan perhelatan puncak KTT G20 yang akan digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22-23 November 2025 akan dibagi menjadi tiga sesi utama.

"Di tanggal 22 itu sudah dilangsungkan pertemuan puncak, ada tiga sesi. Jadi sesi pertama akan membahas soal ekonomi yang berkelanjutan, kemudian peran perdagangan, dan juga peran keuangan dalam langkah pembangunan serta masalah utang. Kemudian di sesi kedua akan bicara soal resilient world, ini berkaitan dengan disaster, climate change, energy transition, dan food system. Kemudian di hari Minggu, hari kedua akan digelar sesi ketiga terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan banyak kepentingan kita yaitu critical mineral," kata Edi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat, 14 November 2025.

Pemerintah, sambung Edi, juga akan menerima permintaan pertemuan secara bilateral dari kepala negara lain dengan Presiden Prabowo dan mengupayakan pertemuan bilateral dengan beberapa negara yang menjadi mitra dan penting untuk kita lanjutkan kerja sama dengan mereka.

"Jadi manfaat dari G20 sekaligus kita untuk menjaring kerja sama dengan negara lain," imbuh dia.


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

G20 terakhir dalam siklus pertama


Perhelatan G20 di Afrika Selatan adalah G20 terakhir dalam siklus pertama. Artinya, hampir 20 tahun seluruh 20 negara anggota telah menyelenggarakan presidensi.

"Karena ini adalah siklus terakhir, negara yang menyelenggarakan di siklus pertama yang terakhir, tentu ini menandai hal yang penting karena setelah ini akan berpindah ke pemimpinan G20 yang banyak membahas kebijakan global strategis ke negara maju. Sehingga penting untuk menyuarakan berbagai macam hal yang itu berkaitan dengan negara berkembang," cetus dia.

Ia menambahkan, perhelatan G20 untuk tahun depan akan berpindah ke Amerika Serikat. Namun demikian, Edi menyatakan meskipun tahun depan Amerikat Serikat memegang presidensi, partisipasi Amerika Serikat kurang terlalu aktif.

"Artinya banyak pertemuan yang tidak dihadiri oleh pejabat selevel pada pertemuan tersebut. Amerika kurang aktif, memang ini menjadi tantangan tersendiri untuk pertemuan di Afrika Selatan tahun ini," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)