Netanyahu Tegaskan Israel Tak Punya Pilihan Selain Terus Bertempur di Gaza

PM Israel Benjamin Netanyahu. (Anadolu Agency)

Netanyahu Tegaskan Israel Tak Punya Pilihan Selain Terus Bertempur di Gaza

Willy Haryono • 20 April 2025 16:31

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel "tidak punya pilihan" selain terus bertempur di Gaza dan tidak akan mengakhiri perang sebelum menghancurkan kelompok pejuang Palestina Hamas, membebaskan para sandera, dan memastikan bahwa wilayah itu tidak akan menjadi ancaman bagi Israel.

Ia juga mengulangi janjinya untuk memastikan Iran tidak akan pernah mendapatkan senjata nuklir.

Mengutip dari Asharq al-Awsat, Minggu, 20 April 2025, Netanyahu berada di bawah tekanan yang semakin besar di dalam negeri, tidak hanya dari keluarga sandera dan pendukung mereka, tetapi juga dari tentara cadangan dan pensiunan Israel yang mempertanyakan kelanjutan perang setelah Israel menghancurkan gencatan senjata bulan lalu.

Dalam pernyataannya, ia mengklaim bahwa Hamas telah menolak usulan terbaru Israel untuk membebaskan setengah dari sandera demi gencatan senjata yang berkelanjutan.

Netanyahu berbicara setelah serangan Israel menewaskan lebih dari 90 orang dalam 48 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Sabtu. Pasukan Israel telah meningkatkan serangan mereka untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera dan melucuti senjata.

Anak-anak dan perempuan termasuk di antara 15 orang yang tewas semalam, menurut staf rumah sakit. Setidaknya 11 orang tewas di kota selatan Khan Younis, beberapa di antaranya berada di sebuah tenda di daerah Muwasi tempat ratusan ribu orang mengungsi tinggal, kata pekerja rumah sakit. Israel telah menetapkannya sebagai zona kemanusiaan.

Perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang. Sebagian besar sandera telah dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata atau kesepakatan lainnya. Hamas saat ini menyandera 59 orang, 24 di antaranya diyakini masih hidup.

Serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 51.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Perang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan sebagian besar kemampuan produksi pangannya. Sekitar 90 persen penduduk mengungsi, dengan ratusan ribu orang tinggal di kamp tenda dan bangunan yang dibom.

Baca juga:  Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera yang Tersisa Demi Akhiri Perang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)