Paus Fransiskus melepas burung merpati sebagai simbol perdamaian pada 15 Mei 2013. (Vatican News)
Willy Haryono • 21 April 2025 19:16
Vatikan: Paus Fransiskus, pemimpin spiritual Gereja Katolik Roma, wafat pada Senin, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, setelah beberapa bulan berjuang melawan infeksi paru-paru yang berkepanjangan.
Sebagai bagian dari tradisi Takhta Suci, Vatikan kini memasuki masa berkabung selama sembilan hari atau Novemdiales. Dalam periode ini, berbagai kegiatan liturgis dan kenegaraan ditangguhkan, dan umat Katolik di seluruh dunia diimbau mengadakan misa arwah sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Mengutip dari The Live Nagpur, publik akan diberikan kesempatan memberi penghormatan kepada jenazah Paus Fransiskus. Namun berbeda dari pendahulunya, jenazahnya tidak akan dipajang di atas panggung atau peti terbuka, melainkan tetap di dalam peti sesuai permintaannya akan kesederhanaan.
Rencana Pemakaman
Pemakaman diperkirakan berlangsung dalam empat hingga enam hari setelah wafat. Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, lokasi favoritnya untuk berdoa secara pribadi. Ia juga meminta agar dikuburkan dengan peti kayu tunggal berlapis seng, tanpa tiga lapisan tradisional seperti biasanya.
Sebagai bagian dari tradisi, kain sutra putih akan diletakkan di atas wajah jenazah sebelum peti ditutup. Sebuah rogito, ringkasan perjalanan hidup dan pontifikatnya serta sekantong koin dari masa kepemimpinannya juga akan dimasukkan ke dalam peti.
Kepergian Fransiskus menandai akhir dari kepausan yang penuh penekanan pada belas kasih dan kesetaraan. Gereja Katolik kini memasuki masa refleksi dan transisi, menanti sosok penerus yang akan membawa tongkat estafet spiritual ke babak berikutnya. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Reformasi Kuria dan Ajaran Sosial: Pilar Kepausan Paus Fransiskus