Ilustrasi: Peta menunjukkan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 3,9 pada kedalaman 10 kilometer di darat pada jarak 107 kilometer arah tenggara Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa, 11 Februari 2025. ANTARA/HO-BMKG
Silvana Febiari • 7 November 2025 15:50
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), merupakan wilayah dengan aktivitas gempa paling tinggi di Pulau Kalimantan. Hal ini berdasarkan catatan kegempaan sejak awal abad ke-20.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan data sejarah menunjukkan Tarakan telah berulang kali diguncang gempa dengan kekuatan signifikan, meski secara umum Kalimantan tergolong wilayah dengan tingkat kegempaan rendah dibandingkan kawasan lain di Indonesia.
“Kalimantan bukan wilayah bebas gempa dan potensi gempa merusak tetap ada, meskipun aktivitas seismiknya lebih rendah dibanding kawasan lain di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, atau Sulawesi. Dan dari hasil analisis data historis, Tarakan menjadi daerah paling aktif gempa di Kalimantan,” kata dia, dikutip dari Antara, Jumat, 7 November 2025.
Berdasarkan Katalog Gempa BMKG, lanjut dia, Tarakan tercatat mengalami sejumlah gempa besar pada 1923, 1925, 1936, 2015, dan 2025, dengan magnitudo antara 4,8 hingga 7,0. Beberapa di antaranya menimbulkan kerusakan sedang hingga berat pada bangunan rumah, fasilitas umum, serta memicu rekahan tanah di wilayah pesisir.
