Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar.
Husen Miftahudin • 23 September 2025 09:13
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini bergerak menguat. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di posisi 8.066,295.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.07 WIB, IHSG tercatat naik 21,189 poin setara 0,26 persen ke level 8.061,228.
Adapun sebanyak 255 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 213 saham lainnya melemah dan 184 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.07 WIB sebanyak Rp2,170 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 3,963 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
IHSG berpotensi teknikal rebound
Sementara itu, riset harian BNI Sekuritas memperkirakan pasar modal Indonesia hari ini akan bergerak secara
teknikal rebound. "Diperkirakan
support IHSG 7.950-8.000 dan
resist IHSG 8.080-8.120," ungkap Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman.
Adapun IHSG pada perdagangan kemarin (22/9) ditutup turun 0,14 persen, disertai dengan
net sell asing sebesar Rp147 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah AMMN, BBCA, BBNI, BRMS, dan BREN.
Sementara itu, indeks-indeks
saham Wall Street kompak melesat hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (
all time high) pada perdagangan Senin (22/9). Kenaikan tersebut didorong kenaikan saham Nvidia setelah perusahaan itu mengumumkan kemitraan besar dengan OpenAI. Kesepakatan tersebut menimbulkan optimisme investor terhadap masa depan kecerdasan buatan (AI).
Indeks S&P 500 naik 0,44 persen, Nasdaq Composite menguat 0,70 persen, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,14 persen.
Di sisi lain, bursa saham Asia menguat pada Senin (22/9) seiring investor menimbang arah kebijakan moneter AS setelah pemangkasan suku bunga The Fed pekan lalu. Sentimen pasar tertahan oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memperketat izin kerja bagi tenaga asing.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,99 persen dan Topix menguat 0,49 persen, seiring meredanya kekhawatiran atas dampak keputusan BOJ untuk menjual kepemilikan aset berisiko.
Sementara itu, KOSPI Korea Selatan naik 0,68 persen, ASX 200 Australia bertambah 0,43 persen dan Shanghai Composite tumbuh 0,22 persen. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong turun 0,76 persen dan STI Singapura melemah 0,12 persen.