Pelemahan Rupiah Mereda, IHSG Masih Loyo

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini terpantau makin mulai merekah. Kendati hanya menguat tipis, pergerakan rupiah masih di atas Rp16.600-an per USD.

Mengacu data Bloomberg, Senin, 22 September 2025, rupiah menguat tipis 9,5 poin atau setara 0,06 persen hingga ke posisi Rp16.610 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.626 per USD.

Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah malah tertekan 27 poin atau setara 0,16 persen menjadi Rp16.600 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.573 per USD.
 

Baca juga: Daftar Uang Kertas yang Dicabut BI, Masih Bisa Ditukar hingga 2035 Lho!

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.

"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.600 per USD hingga Rp16.660 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis harian.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.607 per USD.


Ilustrasi. Foto: dok MI

IHSG tertekan

 
Di sisi lain, perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini bergerak tak searah dengan rupiah. Kondisi IHSG sudah melemah sejak perdagangan pagi.

Berdasarkan data RTI, IHSG sore ditutup melemah 11,079 poin atau setara 0,14 persen ke posisi 8.040. IHSG sebelumnya sempat dibuka ke level 8.082. Sementara itu, IHSG juga berada di level terendah 8.87 dan tertinggi di posisi 8.005.

Adapun total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 39,852 miliar senilai Rp23,087 triliun. Sore ini, tercatat sebanyak 371 saham bergerak menguat.

Sementara itu, sebanyak 297 saham melemah dan 132 saham lainnya stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp14,684 triliun dengan frekuensi sebanyak 2.311.602 kali.