Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dishub DIY Sumariyoto. MTVN/Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkirakan 220 ribu kendaraan per hari saat arus mudik Lebaran 2025. Tingginya jumlah itu dipengaruhi sejumlah aspek.
"Ada empat jalur masuk di DIY, seperti libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) kemarin saat exit tol di Prambanan dibuka," kata Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dishub DIY Sumariyoto dihubungi, Sabtu, 8 Maret 2025.
Sumariyoto memperkirakan arus kepadatan lalu lintas hampir sama saat libur Nataru. Menurut dia, keputusan pemerintah memberikan diskon tarif tol akan memengaruhi langsung lonjakan kendaraan.
"Kami meyakini kebijakan diskon tarif tol akan membuat lonjakan (kendaraan) lalu lintas kendaraan saat arus mudik Lebaran," kata dia.
Sumariyoto mengatakan jajarannya mulai menyiapkan pemantauan pergerakan arus lalu lintas kendaraan menggunakan sistem
traffic counting berbasis kamera CCTV di empat titik jalur utama. Ia mengatakan ada satu titik yang belum terpasangi kamera pemantauan dan harus dilakukan pendataan manual.
"Traffic counting ini sangat penting untuk perencanaan rekayasa lalu lintas. Dengan data yang akurat, kami bisa mengetahui jumlah kendaraan yang masuk dan keluar DIY," ujarnya.
Sistem pendataan berbasis kamera serta manual itu akan dikoordinasikan dengan kepolisian yang bertugas mengatur lalu lintas. Titik fokus pengawasan ada di kawasan rawan kemacetan.
"Jika di dalam kota sudah terjadi kepadatan, kepolisian bisa mengatur arus dengan mengurangi kendaraan yang masuk dan mempercepat kendaraan yang keluar," katanya.
Sumariyoto mengungkapkan pengaturan arus lalu lintas akan dilakukan secara dinamis menyesuaikan kondisi di lapangan. Kepolisian akan mengeksekusi rekomendasi Dinas Perhubungan terkait langkah apa yang perlu diambil.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, karena mereka yang akan berperan dalam pengaturan lalu lintas di lapangan," ucapnya.