Presiden AS Donald Trump bersama Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyampaikan pidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Jumat. 21 Maret 2025. (EFE/ Yuri Gripas/ POOL)
Riza Aslam Khaeron • 6 May 2025 21:37
Washington DC: Laporan dari media Inggris mengungkap bahwa Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memerintahkan penghentian sementara pengiriman bantuan militer ke Ukraina pada awal Februari 2025 tanpa pemberitahuan atau persetujuan dari Gedung Putih. Perintah ini disebut berasal dari kantornya sekitar seminggu setelah Presiden Donald Trump memulai masa jabatan keduanya.
Penghentian ini berdampak pada 11 pengiriman senjata dan amunisi dari Pangkalan Angkatan Udara Dover dan pangkalan AS di Uni Emirat Arab, melansir laporan Kyiv Independent pada Selasa, 6 Mei 2025.
Pejabat tinggi di Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri disebut tidak mengetahui keputusan tersebut, dan hanya mengetahuinya setelah mitra Ukraina dan Eropa mengajukan pertanyaan.
Penghentian itu memicu kekhawatiran di Kyiv dan Warsawa, yang segera menghubungi Washington untuk klarifikasi.
Salah satu sumber menyebut penerbangan bantuan baru dilanjutkan pada 5 Februari 2025, tiga hari setelah dihentikan, setelah ada intervensi dari Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz.
Menurut Kyiv Independent, perintah lisan itu dikeluarkan setelah pertemuan di Oval Office pada 30 Januari, di mana topik penghentian bantuan dibahas namun tidak disetujui oleh Presiden Trump. Empat sumber menyatakan bahwa sekelompok staf Pentagon yang telah lama menentang bantuan ke Ukraina memberi saran kepada Hegseth untuk menghentikannya.
Pengiriman bantuan yang dibatalkan itu bernilai sekitar 2,2 juta dolar AS dan telah disetujui pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden serta mendapat otorisasi dari Kongres. Sejak masa jabatan Trump dimulai, belum ada paket bantuan baru yang disetujui.
Baca Juga: Rusia Serang Ibu Kota Ukraina dengan Pesawat Nirawak |