Ilustrasi pekerja migran Indonesia. Foto: ukwms.ac.id
Husen Miftahudin • 9 August 2025 17:31
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem pemberdayaan pekerja migran yang terkoordinasi, berkelanjutan, dan berorientasi pada daya saing global. Ini ditegaskan Cak Imin, sapaannya, saat membuka Global Talent Day 2025 di Kabupaten Malang.
Melalui koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan mitra industri, Kemenko PM mendorong pendekatan menyeluruh dalam mempersiapkan calon pekerja migran, tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam hal perlindungan, mentalitas kerja, dan pemahaman lintas budaya.
Global Talent Day sendiri merupakan bagian dari program nasional Perintis Berdaya, khususnya pilar Berdaya Global, yang dirancang untuk mencetak talenta migran Indonesia yang tangguh menghadapi dinamika pasar kerja internasional.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai sesi workshop, mentorship, dan diskusi interaktif yang membekali mereka dengan keterampilan kerja, literasi keuangan, kesiapan mental, serta pemahaman terhadap risiko eksploitasi dan jalur kerja ilegal.
"Melalui inisiatif seperti Global Talent Day, pemerintah berkomitmen memastikan masyarakat Indonesia, khususnya calon pekerja migran, dibekali dengan perlindungan dan pemberdayaan yang menyeluruh. Fokus kita kini tidak lagi semata pada perlindungan, melainkan pada penguatan kapasitas yang berkelanjutan, bukan hanya untuk pekerja domestik, tetapi juga mendorong lahirnya PMI yang terampil dan mampu bersaing di pasar kerja global," tegas Cak Imin, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Cak Imin juga menekankan pentingnya penguatan tata kelola penempatan tenaga kerja luar negeri. Ia menekankan bahwa percepatan koordinasi antar kementerian dan pemerintah daerah menjadi hal mendesak untuk memastikan proses migrasi berjalan secara legal dan terlindungi.
"Koordinasi lintas kementerian dan daerah harus dipercepat, terutama dalam menutup celah jalur ilegal dan memastikan setiap calon pekerja migran berangkat melalui skema resmi yang aman dan terpantau. Ini bukan sekadar agenda, tetapi kewajiban negara," tutur dia.
Baca juga: Lampung Luncurkan Kelas Migran Vokasi, 8.500 Siswa Telah Terdaftar |