Pemkot Yogyakarta Kurangi Sampah Plastik di Hilir

Pemilahan sampah. Dokumentasi/ Humas Pemkot Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta Kurangi Sampah Plastik di Hilir

Media Indonesia • 15 July 2025 23:26

Yogyakarta: Jogja Life Cycle berkolaborasi dengan Forum Bank Sampah Giwang Bersih Kelurahan Giwangan dan Rumah Zakat Kota Yogyakarta mendaur ulang sampah plastik menjadi barang-barang yang memiliki nilai ekonomi, seperti meja, kursi, hingga kerajinan unik.

Pendiri Jogja Life Cycle, Ilham Zulfa Pradipta, mengatakan dirinya mulai mendaur ulang sampah plastik sejak 2022.

"Saya telah melakukan banyak percobaan untuk mendaur ulang plastik," kata Ilham di Yogyakarta, Selasa, 15 Juli 2025. 
 

Baca: Pelapor Pembuang Sampah Sembarangan di Surabaya Dapat Imbalan Rp200 Ribu
 
Kemudian pada 2023, dirinya mulai memproduksi berbagai produk daur ulang sampah plastik mulai dari papan, coaster, medali, plakat, tasbih, gelang, dan kerajinan lainnya. Bahan baku mentah yang digunakan adalah botol plastik dari 13 bank sampah di Kelurahan Giwangan.

"Kadang bahan yang kami butuhkan masih kurang ya karena kebutuhan bahan baku 35-50 kilogram per hari, sedangkan bank sampah baru bisa memasok 65 kilogram per bulan," jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya juga mengambil bahan baku yang sudah dicacah dari luar kota.

Ia menegaskan kegiatan yang dilakukannya sebisa mungkin melibatkan lebih banyak orang. Untuk itu, bersama bank sampah Kelurahan Giwangan, mereka menggerakkan warga sekitar agar bisa mencacah botol plastik supaya dampak ekonomi bisa lebih dirasakan.

“Jenis plastik yang kami gunakan saat ini HDPE dan LDPE, seperti tutup botol galon atau minuman, kemudian jenis plastik kode nomor 2 dan 4 biasanya botol oli, kosmetik, dan sekarang sedang kami coba plastik PP atau kode nomor 5 seperti gelas plastik,” ungkapnya.

Hasil produksi daur ulang sampah plastik dipasarkan ke sekitar wilayah DIY serta Jabodetabek. Pemasaran juga dilakukan melalui daring dan media sosial.

Ia mengaku baru saja menerima pesanan dari konsumen di Jakarta sebanyak 400 keping coaster atau tatakan gelas, 250 medali, dan 50 plakat.

“Untuk pesanan naik terus, harganya bersaing karena mulai bahan baku, perisapan, proses produksi dilakukan satu per satu dengan sumber daya manusia," ujar dia.

Sementara Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengapresiasi inovasi dalam mendaur ulang sampah plastik. “Tinggal ke depannya yang harus dipikirkan bersama adalah bagaimana supaya bahan baku sampah plastik ini bisa kontinu dan murah, setelah itu cara pemasarannya agar hasilnya produktif,” ungkapnya.

Hasto menegaskan pihaknya masih mengoptimalkan pemilahan sampah untuk menekan volume sampah di hilir. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan serapan sampah anorganik bernilai ekonomi.

“Sampah kita itu belum semuanya terpilah, inilah yang sedang dikerjakan, agar inovasi seperti Jogja Life Cycle bisa berkelanjutan," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)