Evakuasi korban ketujuh tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Metro TV
Amaluddin • 9 July 2025 13:55
Banyuwangi: Upaya tim SAR gabungan dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, terhambat cuaca buruk di sekitar Selat Bali. Gelombang tinggi disertai angin kencang, dan arus laut yang kuat menyulitkan proses evakuasi korban yang belum ditemukan.
Berdasarkan data BMKG mencatat kondisi angin berkisar antara 4–25 knot, dengan gelombang laut mencapai 2,5–3,5 meter, dan kecepatan arus permukaan hingga 2,4 meter per detik. Ini berdampak pada efektivitas pencarian baik melalui laut, udara menggunakan heli rescue HR 3606, maupun jalur darat di sisi Banyuwangi dan Bali.
"Tantangan cuaca menjadi hambatan utama dalam pencarian korban, karena gelombang disertai angin kencang," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R Eko Suyatno, yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), Rabu, 9 Juli 2025.
Meski demikian, dua jenazah berhasil ditemukan dan telah diidentifikasi oleh Tim DVI Sidokkes Polresta Banyuwangi bersama Biddokkes Polda Jawa Timur. Keduanya adalah Muhammad Aris Setiawan, 23, warga Blitar, dan Rido Anggoro, 29, asal Banyuwangi.
Kedua korban ditemukan di tengah operasi pencarian yang kini memasuki hari kedelapan pada Selasa, 8 Juli 2025. Mengingat masih banyak korban yang belum ditemukan, Basarnas memutuskan untuk memperpanjang masa operasi SAR selama tiga hari ke depan.
Baca: Operasi SAR Pencarian Korban Tenggelam KMP Tunu Jaya Diperpanjang 3 Hari |