BGN Latih 7 Ribu Penjamah Makanan di Sulsel

Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran/Antara

BGN Latih 7 Ribu Penjamah Makanan di Sulsel

M Sholahadhin Azhar • 22 November 2025 14:10

Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) melatih ribuan penjamah makanan untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pelatihan guna meningkatkan kualitas makanan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Hari ini ada tiga lokasi (serentak), kurang lebih tujuh ribu orang (penjamah). Dari Makassar, Bulukumba, dan Wajo. Penjamah ini ada relawan-relawan yang direkrut untuk menjadi juru masak," ujar Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikutip dari Antara, Sabtu, 22 November 2025.

Selain itu ada akunting yang mengatur, membuat neraca pembelanjaan dan penerimaan keuangan, termasuk Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), dan Kepala SPPG turut dilatih meningkatkan kualitas makanan.

Pelatihan ini dilaksanakan, kata dia, salah satu tujuannya menekan kesalahan membuat makanan, termasuk meminimalisir makanan rusak yang memicu keracunan.

"Sudah pasti itu penekanan yang tadi saya sampaikan. Wajib higienis, wajib sehat, dan sesuai dengan ketentuan. Termasuk di dalamnya supaya tidak terjadi, muncul reaksi dari zat (beracun) di makanan," katanya.

Suardi Samiran menekankan pengolahan makanan khususnya MBG ini tidak boleh dilakukan serampangan atau asal jadi.
 


"Tidak boleh disimpan terlalu lama, terutama sayur. Karena sayur itu kalau disimpan terlalu lama menghasilkan (senyawa) nitrit. Jadi, tidak boleh diolah asal-asalan. Pengolahan harus tepat. Tidak boleh juga diolah lama, disimpan lama," tuturnya.

Ia mengatakan pelatihan bertujuan agar semua sistem dan tahapan pengolahan hingga penyajian makanan Program MBG dapat berjalan sesuai dengan ketentuan.

BGN, lanjutnya, saat ini terus membenahi Program MBG secara nasional melalui penyediaan dan penyaluran makanan bergizi. Jumlah SPPG di seluruh Indonesia kini sebanyak 15.410 unit dapur.

Kendati demikian dari jumlah tersebut yang beroperasi aktif sebanyak 14.230 dapur dengan 41,92 juta penerima manfaat, meliputi peserta didik, anak sekolah, ibu hamil dan menyusui, serta balita.

Sedangkan di Sulsel ada 625 dapur SPPG dan telah beroperasi aktif sebanyak 536 unit. Sisanya sedang dalam perampungan. Dapur ini melayani sebanyak 1,39 juta jiwa lebih.

"Ini untuk memperbaiki gizi anak-anak kita di Sulsel, terutama mengurangi stunting untuk balita serta ibu hamil yang miskin. SPPG di seluruh Indonesia ini memiliki peran vital dalam membangun generasi Indonesia sehat, berkualitas serta gizi yang higienis," paparnya.

Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran/Antara

Sementara SPPG yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), kata dia, baru 1.601 unit yang diterbitkan Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah.  Sedangkan di Sulsel baru 46 SPPG yang memiliki SLHS, dan itu perlu penambahan.

"Oleh karena itu kepada SPPG yang belum memiliki SLHS maka segera penuhi syarat yang menjadi persyaratan dari Kementerian Kesehatan ataupun dari Dinas Kesehatan. SPPG wajib memenuhi syarat-syarat yang di tentukan," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)