Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma saat meninjau jalan. Istimewa
Brebes: Aksi warga Desa Tembongraja, Salem, Kabupaten Brebes, yang rela urunan hingga menjual ternak untuk memperbaiki jalan rusak sempat viral pekan lalu. Ramainya kabar tersebut memantik simpati publik sekaligus pertanyaan mengenai peran pemerintah daerah.
Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma menegaskan perbaikan ruas jalan Salem–Tembongraja sebenarnya sudah dianggarkan sejak Maret 2025. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp700 juta, terdiri atas Rp500 juta untuk peningkatan jalan dan Rp200 juta untuk pemeliharaan.
“Kontrak dengan penyedia sudah diteken 28 Agustus, target rampung awal Oktober,” kata Paramitha saat meninjau langsung ke Salem, Jumat, 26 September 2025.
Dinas Pekerjaan Umum Brebes memastikan survei teknis telah dilakukan pada 30 Juli–11 Agustus 2025. Bahkan, audiensi dengan tokoh masyarakat setempat, yang juga anggota DPRD Brebes, sudah digelar sebelum aksi warga berlangsung.
Di sela kunjungan, Bupati mendengarkan aspirasi warga. Santoyo (75), warga Tembongraja, mengaku jalan tersebut terakhir mendapat penanganan pada 2016 melalui program pokok pikiran (pokir) dewan sebesar Rp200 juta. “Baru tahun ini Pemda benar-benar turun memperbaiki. Padahal ada berapa dewan dari Salem selama ini,” ujarnya.
Paramitha menambahkan, Pemkab Brebes berencana menambah anggaran menjadi Rp2 miliar pada 2026 agar ruas Salem–Tembongraja bisa segera ditangani lebih maksimal. Ia juga mengajak DPRD ikut mendorong lewat pokir.
Selain mengecek infrastruktur, Bupati menyerahkan 300 paket sembako kepada warga melalui Program Wardoyo yang digelar bersama Baznas dan Bank Jateng. “Hari ini saya datang tidak dengan janji, tapi dengan solusi. Rakyat sudah berkorban, sekarang giliran pemerintah hadir penuh,” tegasnya.
Kehadiran Paramitha disambut hangat masyarakat. Publik pun mulai menilai aksi gotong royong warga nyata, meski demonstrasi yang terjadi sebelumnya diduga tak lepas dari dorongan politis pihak tertentu.