NATO Perkuat Kehadiran di Laut Baltik usai Insiden Drone Denmark

Spanduk NATO di markas besarnya di Brussels, Belgia. (Anadolu Agency)

NATO Perkuat Kehadiran di Laut Baltik usai Insiden Drone Denmark

Willy Haryono • 28 September 2025 12:53

Riga: Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mengumumkan pada Sabtu kemarin rencana peningkatan misi mereka di Laut Baltik dengan menugaskan frigat pertahanan udara dan sejumlah aset lain sebagai respons terhadap insiden drone di Denmark.

Militer Denmark menyatakan drone tak dikenal terlihat di dekat instalasi militer di negara itu semalam, setelah beberapa insiden drone sebelumnya mendekati bandara dan infrastruktur penting sepanjang pekan.

Bandara Kopenhagen, bandara tersibuk di kawasan Nordik, sempat ditutup beberapa jam pada Senin malam setelah beberapa drone besar terlihat di wilayah udaranya. Lima bandara Denmark lainnya, baik sipil maupun militer, juga ditutup sementara dalam beberapa hari berikutnya.

Sebagai tanggapan, NATO menyatakan akan “melaksanakan kewaspadaan lebih tinggi dengan aset multi-domain baru di kawasan Laut Baltik,” termasuk platform intelijen, pengawasan dan rekognisi, serta setidaknya satu frigat pertahanan udara.

Melansir dari AsiaOne, Minggu, 28 September 2025, juru bicara NATO tidak merinci negara mana saja yang menyumbangkan aset tambahan tersebut.

Aset baru ini akan memperkuat misi “Baltic Sentry” yang diluncurkan Januari lalu sebagai respons terhadap serangkaian insiden kerusakan kabel listrik, jalur telekomunikasi, dan pipa gas di dasar Laut Baltik.

NATO telah menempatkan frigat, pesawat patroli, dan drone laut untuk melindungi infrastruktur kritis. Aliansi ini juga meluncurkan misi “Eastern Sentry” bulan ini guna memperkuat pertahanan sayap timur Eropa menyusul pelanggaran drone Rusia ke wilayah udara Polandia.

Selasa lalu, NATO telah memperingatkan Rusia bahwa pihaknya akan menggunakan “seluruh alat militer dan non-militer yang diperlukan” untuk mempertahankan diri setelah Estonia melaporkan tiga jet tempur MiG-31 Rusia melanggar wilayah udaranya selama 12 menit sebelum diusir oleh jet tempur Italia NATO. Rusia membantah pelanggaran ini dan menyatakan drone mereka tidak berniat menyerang target di Polandia.

Menteri Dalam Negeri Jerman Alexander Dobrindt mengatakan pada Sabtu bahwa ancaman drone “tinggi” dan negaranya akan mengambil langkah untuk mempertahankan diri. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan NATO dan Uni Eropa bahwa “setiap agresi terhadap negara saya akan dibalas dengan respons tegas.”

Baca juga:  Denmark Laporkan Drone Misterius Dekati Area Militer dan Infrastruktur Vital

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)