Kejar Pertumbuhan Ekonomi 2025, Tiongkok Siapkan Banyak Stimulus

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 2025, Tiongkok Siapkan Banyak Stimulus

Eko Nordiansyah • 28 April 2025 12:57

Beijing: Tiongkok berencana untuk memberikan lebih banyak langkah untuk mendukung perekonomian. Seorang pejabat tingkat tinggi Tiongkok mengaku yakin Tiongkok akan mencapai target pertumbuhan tahunan pemerintah sebesar lima persen.

Melansir Investing.com, Senin, 28 April 2025, Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Zhao Chenxin mengatakan, Tiongkok akan meluncurkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas lapangan kerja dan kinerja ekonomi, sambil juga mendorong pembangunan, menurut laporan media lokal.

Zhao juga mengungkapkan keyakinannya dalam memenuhi target produk domestik bruto tahunan pemerintah sebesar lima persen, menyatakan Tiongkok memiliki cadangan yang cukup dan ruang yang memadai untuk memberikan lebih banyak dukungan kebijakan.

Deputi gubernur bank sentral Tiongkok, Zou Lan, yang berbicara pada konferensi yang sama, mengatakan bahwa People’s Bank akan mempertahankan kebijakan yang cukup longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil juga menjaga stabilitas yuan.

Komentar Zou didahului oleh laporan media lokal yang memprediksi lebih banyak pemotongan suku bunga oleh PBOC dalam beberapa bulan mendatang. Bank sentral telah memangkas suku bunga pinjaman acuannya ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir.
 

Baca juga: 

Menkeu AS Tidak Tahu soal Negosiasi Trump dengan Xi Jinping



(Ilustrasi AS-Tiongkok. Foto: Freepik)

Optimisme pertumbuhan ekonomi Tiongkok

Komentar ini mengikuti tren umum keyakinan terhadap ekonomi Tiongkok dari pembuat kebijakan tingkat tinggi, meskipun ada prospek kerusakan parah akibat perang dagang yang sengit dengan Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif setinggi 240 persen pada barang-barang Tiongkok pada awal April, memicu tarif balasan hingga 120 persen dari Beijing. Perang tarif ini semakin memperburuk prospek ekonomi Tiongkok, mengingat negara tersebut sudah berjuang dengan pertumbuhan yang melambat dalam beberapa tahun terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)