RRibuan jamaah haji melakukan prosesi melontar Jumrah di Jamarat, Mina, Mekkah--MI/ADAM DWI
Jakarta: Lempar jumrah merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang memiliki makna mendalam. Bukan sekadar melempar batu, tetapi simbol perjuangan spiritual seorang muslim melawan godaan setan dan hawa nafsu.
Dalam pelaksanaannya, lempar jumrah memiliki aturan dan tata cara yang perlu diketahui agar ibadah sah dan sesuai sunah. Berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara lempar jumrah.
Apa Itu Lempar Jumrah?
Lempar jumrah adalah ritual melempar batu kerikil ke tiga titik (jumrah) yang berada di Mina, Arab Saudi. Ketiga titik itu adalah:
- Jumrah Ula (paling kecil)
- Jumrah Wustha (tengah)
- Jumrah Aqabah (paling besar)
Masing-masing jumrah ini menandai tempat di mana Nabi Ibrahim AS melempar setan saat diuji keimanannya.
Tata Cara Lempar Jumrah
Berikut langkah-langkah tata cara lempar jumrah yang sesuai sunah:
1. Niat dalam hati untuk melakukan lempar jumrah karena Allah.
2. Siapkan 7 batu kecil untuk setiap jumrah.
3. Menghadap ke arah jumrah, jarak tidak terlalu jauh, tapi aman.
4. Lempar satu per satu batu sambil membaca:
"Bismillahi Allahu Akbar"
(Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)
5. Setiap jumrah dilempar 7 kali lemparan, tidak boleh sekaligus.
6. Urutan lemparan pada 11–13 Zulhijah:
- Lempar Jumrah Ula terlebih dahulu.
- Lanjut ke Jumrah Wustha.
- Terakhir Jumrah Aqabah.
- Di antara Ula dan Wustha, serta Wustha dan Aqabah, dianjurkan berdoa sejenak menghadap kiblat.
Lempar jumrah merupakan kewajiban ketiga belas pada saat melaksanakan ibadah haji, yang dilakukan pada tanggal sebelas dan kedua belas serta dilakukan secara langsung oleh jemaah. Setelah melakukan lempar jumrah, setiap jemaah harus memotong atau mencukur rambutnya.