Sales & Marketing Manager Nekaboga, Laksmi Istikasari, di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang digelar di ICE BSD Serpong Tangerang, Sabtu, 18 Oktober 2025. Antara/ Irfan
Tangerang: Produk olahan rempah asli Indonesia yang diproduksi oleh PT Natura Perisa Aroma (NPA) melalui lini bisnis Nekaboga diminati sejumlah perusahaan dari Timur Tengah dan Afrika. Sales & Marketing Manager Nekaboga, Laksmi Istikasari, mengatakan perusahaan dari masing-masing negara tersebut berminat melakukan kerja sama ekspor.
"Baru satu hari kami berpartisipasi di Trade Expo Indonesia, respons pasar sudah sangat positif. Banyak buyer dari berbagai negara yang tertarik dan melakukan penjajakan serius untuk kerja sama ekspor, terutama untuk komoditas unggulan seperti black pepper (lada hitam), white pepper (lada putih), turmeric (kunyit) dan cassia (kayu manis)," kata Laksmi di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD, Serpong, Tangerang seperti dilansir Antara, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Laksmi menjelaskan minat tersebut datang antara lain dari perusahaan asal Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, serta India, Libya, dan Somalia. Beberapa di antaranya bahkan telah mengajukan permintaan untuk pengiriman sample rempah ke negaranya masing-masing sebagai tahap awal proses ekspor.
"Ketertarikan mereka tidak lepas dari pengalaman dan reputasi kami yang telah lama menembus pasar internasional. Kualitas produk Nekaboga sudah teruji di berbagai negara. Selain itu, seluruh produk kami telah melalui pengujian laboratorium yang ketat, sesuai standar nasional maupun internasional," jelas Laksmi.
Dalam menjamin mutu dan keamanan produk rempah dan bumbu di Indonesia, dijalankan bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari kemitraan dengan petani lokal, pengawasan mutu melalui laboratorium in-house berteknologi modern, hingga memastikan bisnis berjalan sesuai dengan prinsip berkelanjutan.
Nekaboga juga merupakan pelopor produsen rempah di Indonesia yang menerapkan steam sterilization process, yakni teknologi sterilisasi dengan panas dari uap air yang memadukan suhu dan tekanan tinggi dalam waktu singkat untuk menekan jumlah mikroorganisme tanpa bahan kimia ataupun iradiasi.
Proses ini memastikan rempah-rempah yang dihasilkan aman secara mikrobiologi, bebas dari residu kimia, serta tetap mempertahankan karakter warna, aroma, dan kualitas alaminya.
“Selama tiga dekade kami menjaga komitmen pada kualitas dan keberlanjutan. Hasilnya, hampir 80 persen dari total produksi kami telah menjadi pasokan utama bagi berbagai industri makanan, penyedia layanan makanan, industri non-pangan, dan perusahaan ritel di luar negeri,” jelas Laksmi.