Penandatanganan kontrak kerja sama antara PT PPI dengan Haggag for Import and Export dari Mesir. Foto: dok PT PPI.
Husen Miftahudin • 16 October 2025 22:55
Jakarta: PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) memperluas
ekspor produk unggulan Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan kontrak kerja sama dengan mitra dagang dari Mesir dan India dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD City, Tangerang, Banten.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama PT PPI S. Hernowo dengan GT Products Pvt Ltd yang berasal dari India untuk komoditas gum damar dan rempah-rempah khas Indonesia. Juga penandatanganan kontrak kerja sama yang dilakukan oleh Direktur Komersial dan Pengembangan PT PPI Edhy Rizwan dengan Haggag for Import and Export dari Mesir untuk komoditas
greenbean coffee.
"Penandatanganan ini merupakan bentuk nyata implementasi strategi mendorong ekspor nonmigas serta memperluas pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia," ucap Hernowo dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 16 Oktober 2025.
"Kami percaya kolaborasi global seperti ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok dunia. PPI berkomitmen menjadi mitra andal dalam menjembatani kebutuhan pasar internasional dengan potensi dalam negeri," tambah dia.
(Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT PPI dengan GT Products Pvt Ltd yang berasal dari India. Foto: dok PT PPI)
Eksplorasi potensi ekspor arang kayu dan brisket
Selain itu, juga dilakukan penjajakan kerja sama dengan Shymarie Trading Group of Companies yang berasal dari Dubai untuk mengeksplorasi potensi ekspor komoditas arang kayu dan brisket.
Hernowo menyampaikan, TEI ini merupakan momentum penting dalam memperluas jaringan kemitraan global, memperkuat ekspor komoditas unggulan nasional, dan menegaskan posisi PPI sebagai motor penggerak
perdagangan Indonesia di pasar internasional.
"Melalui partisipasi pada TEI ke-40 ini, PPI berharap dapat terus memperluas jejaring internasional, membuka peluang kerja sama baru, dan berkontribusi dalam peningkatan neraca perdagangan Indonesia," papar Hernowo.