Duit-duit 'Bule' Minggat Rp2,04 Triliun dari Pasar Keuangan RI Minggu Ini

Ilustrasi dana asing dalam bentuk dolar AS - - Foto: Depositphotos.

Duit-duit 'Bule' Minggat Rp2,04 Triliun dari Pasar Keuangan RI Minggu Ini

Husen Miftahudin • 21 June 2025 13:20

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing keluar (outflow) dari pasar keuangan domestik selama sepekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya ketegangan antara Israel dan Iran.

Berdasarkan data transaksi pada 16-19 Juni 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tercatat jual neto sebanyak Rp2.04 triliun. Minggatnya duit-duit bule dari pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya terjadi di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan pasar saham.

Modal asing pada kedua instrumen tersebut masing-masing tercatat 'pulang kampung' sebanyak Rp3,72 triliun dan Rp1,78 triliun. Beruntung pada pasar Surat Berharga Negara (SBN), modal asing pada minggu ini justru masuk atau beli neto (inflow) sebesar Rp3,47 triliun.

"Selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 19 Juni 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp47,15 triliun di pasar saham dan Rp28,69 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp44,93 triliun di pasar SBN," ungkap Direktur Departemen Komunikasi BI Bambang Pramono, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 21 Juni 2025.

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 81,59 basis poin (bps) per 19 Juni 2025 dari 76,93 bps per 13 Juni 2025. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

Baca juga: IHSG dan Rupiah Rontok di Akhir Pekan


(Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: dok MI/Rommy Pujianto)
 

Rupiah jeblok


Minggatnya aliran modal asing dari pasar keuangan Indonesia membuat nilai tukar rupiah ambruk di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah K.O. melawan kedigdayaan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.

Diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.

Mengacu data Bloomberg, Jumat (20/6), rupiah melemah hingga 9,5 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp16.396 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.372 per USD.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah hingga tujuh poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.380 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.372 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.399 per USD.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Bambang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)