NATO Naikkan Target Belanja Militer Jadi 5 Persen PDB, Spanyol Menolak

Logo NATO di markas besarnya di Brussels, Belgia. (Anadolu Agency)

NATO Naikkan Target Belanja Militer Jadi 5 Persen PDB, Spanyol Menolak

Willy Haryono • 23 June 2025 16:40

Den Haag: Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Minggu, 22 Juni, menyepakati peningkatan signifikan terhadap target belanja pertahanan, yakni sebesar 5 persen dari produk domestik bruto (PDB), sebagaimana diminta oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Namun, Spanyol dengan tegas menyatakan tidak akan mematuhi target tersebut.

Perkembangan terbaru ini terjadi hanya beberapa hari sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Den Haag, Belanda.

Kesepakatan tercapai setelah negosiasi alot di antara para diplomat untuk menyusun naskah kompromi yang akan menjadi deklarasi resmi dalam KTT NATO pada Rabu mendatang.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengikuti target baru tersebut.

“Kami sepenuhnya menghormati keinginan negara-negara lain untuk meningkatkan investasi pertahanan mereka, namun kami tidak akan melakukannya,” ujarnya dalam siaran televisi nasional.

Mengutip dari Korea Herald, Senin, 23 Juni 2025, Sekjen NATO Mark Rutte, dalam usulan komprominya, menyarankan target 5 persen dicapai melalui 3,5 persen untuk belanja pertahanan inti dan 1,5 persen tambahan untuk bidang pendukung seperti keamanan siber dan infrastruktur militer.

Bahasa dalam deklarasi akhir pun diubah secara strategis dari "kami berkomitmen" menjadi "para sekutu berkomitmen,” memungkinkan Spanyol mengklaim bahwa komitmen tersebut tidak bersifat mengikat secara universal.

Dalam surat pribadi kepada Sánchez yang dilihat Reuters, Rutte menyatakan bahwa Spanyol akan memiliki “fleksibilitas untuk menentukan jalur kedaulatannya sendiri”.

Spanyol Tolak Ikut

Spanyol, yang hanya mengalokasikan 1,24 persen PDB untuk pertahanan pada 2024, setara dengan 17,2 miliar euro merupakan negara dengan belanja pertahanan terendah di antara anggota NATO berdasarkan proporsi terhadap PDB.

Sánchez menilai bahwa menaikkan belanja militer hingga 5 persen akan mengorbankan belanja sosial, seperti dana pensiun negara, atau menuntut kenaikan pajak besar-besaran.

Ia menyatakan hanya perlu 2,1 persen PDB untuk memenuhi apa yang disebut sebagai target kemampuan militer inti NATO, meskipun beberapa pejabat NATO menyangsikan klaim ini karena rincian target tersebut bersifat rahasia.

Trump sendiri menyambut baik peningkatan target belanja militer namun menyindir Spanyol sebagai negara dengan reputasi buruk dalam kontribusi pertahanan.

“Spanyol harus membayar seperti yang lain. Mereka terkenal sebagai pengelak,” ujar Trump pada Jumat lalu.

Meski demikian, Trump juga menyiratkan bahwa AS tidak perlu mematuhi target 5 persen, dengan alasan bahwa Washington telah lama menjadi pelindung keamanan Eropa dan telah mengalokasikan anggaran besar untuk itu. NATO memperkirakan belanja pertahanan AS pada 2024 sebesar 3,19 persen PDB.

Sesuai kesepakatan terbaru, seluruh anggota telah menyetujui rencana investasi pertahanan NATO yang diperbarui, dengan target akhir dicapai pada tahun 2035. NATO juga sepakat akan melakukan tinjauan ulang terhadap target ini pada 2029.

NATO menyatakan peningkatan belanja diperlukan untuk mengimbangi ancaman yang kian meningkat dari Rusia dan memperkuat kapabilitas pertahanan Eropa di tengah pergeseran fokus militer AS ke kawasan Indo-Pasifik. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  NATO Waspadai Potensi Serangan Rusia dalam Lima Tahun Mendatang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)