Sekjen NATO Mark Rutte. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 June 2025 16:58
London: Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa Rusia bisa saja melancarkan serangan terhadap negara-negara anggota NATO dalam lima tahun ke depan. Dalam pidatonya di London, ia menekankan perlunya NATO untuk melakukan investasi mendesak serta substansial di bidang pertahanan.
Mengutip dari Novinite, Selasa, 10 Juni 2025, Rutte berharap para pemimpin NATO dapat mendukung peningkatan signifikan dalam pengeluaran militer hingga 5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masing-masing negara.
Ia menegaskan bahwa angka tersebut bukan dipilih sembarangan, tetapi berdasarkan penilaian keamanan yang spesifik.
Menurut Rutte, NATO harus melakukan "lompatan kuantum" dalam memperkuat kemampuan pertahanan terhadap ancaman yang berpotensi muncul. Bagian dari lompatan itu akan mencakup penggandaan kapasitas pertahanan udara NATO hingga lima kali lipat, peningkatan drastis jumlah tank, dan produksi jutaan peluru artileri.
Selain itu, Rutte juga berpendapat bahwa peningkatan ini penting untuk mengimplementasikan rencana pertahanan NATO. Bukan hanya terkait perang di Rusia di Ukraina, tetapi juga karena ancaman terhadap keamanan Eropa yang tetap ada, bahkan setelah konflik itu berakhir suatu saat nanti.
Pernyataan Rutte memicu reaksi tajam dari Rusia. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mencap NATO sebagai alat untuk “agresi dan konfrontasi,” dan menuduh aliansi tersebut hanya meningkatkan ketegangan alih-alih menjaga stabilitas. (Nada Nisrina)
Baca juga: NATO Berencana Ubah Kesiapan Militer dalam Antisipasi Ancaman