Pakistan Kecam Serangan AS ke Iran, Padahal Baru Usulkan Trump Raih Nobel

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Pakistan Kecam Serangan AS ke Iran, Padahal Baru Usulkan Trump Raih Nobel

Willy Haryono • 23 June 2025 14:44

Islamabad: Pemerintah Pakistan pada Minggu, 22 Juni, mengecam keras serangan udara yang diperintahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap tiga situs nuklir Iran. Kecaman ini muncul hanya satu hari setelah Islamabad mengumumkan akan mengusulkan Trump sebagai kandidat Hadiah Nobel Perdamaian.

Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional, seraya memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat membawa dampak buruk bagi stabilitas kawasan.

"Peningkatan ketegangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat agresi terhadap Iran sangat mengkhawatirkan. Eskalasi lebih lanjut akan memiliki dampak yang sangat merugikan bagi kawasan dan dunia," demikian pernyataan resmi Kemenlu Pakistan, seperti dikutip AsiaOne, Senin, 23 Juni 2025.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga menghubungi Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk menyampaikan kecaman resmi Pakistan terhadap serangan yang dilakukan oleh militer AS.

“Perdana Menteri menyampaikan solidaritas rakyat Pakistan dan mengecam tindakan militer Amerika,” demikian isi pernyataan dari kantor perdana menteri.

Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, Kementerian Informasi dan Kementerian Luar Negeri Pakistan belum memberikan penjelasan mengenai kontradiksi mencolok antara sikap mereka hari Minggu dan pengumuman sebelumnya pada Sabtu.

Satu hari sebelum kecaman resmi, pemerintah Pakistan secara mengejutkan menyatakan bahwa pihaknya menominasikan Donald Trump untuk Penghargaan Nobel Perdamaian, dengan alasan kontribusinya dalam mengakhiri konflik empat hari antara Pakistan dan India bulan lalu.

“Presiden Trump menunjukkan pandangan strategis dan kenegarawanan yang luar biasa,” bunyi pernyataan pemerintah pada Sabtu.

Namun perubahan sikap tersebut memicu respons keras dari masyarakat Pakistan. Di Karachi, kota terbesar di negara itu, ribuan warga turun ke jalan memprotes serangan AS dan Israel terhadap Iran.

Massa membawa spanduk anti-Amerika dan anti-Israel, serta menginjak gambar Trump yang dicetak di atas bendera AS yang dibentangkan di jalan.

Para demonstran juga meneriakkan slogan-slogan menentang India, musuh tradisional Pakistan di kawasan Asia Selatan. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Pakistan Resmi Usulkan Donald Trump untuk Nobel Perdamaian 2026

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)