Rerie Dorong Ekonomi Sirkular Sebagai Strategi Pembangunan Nasional

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Dok Medcom.id

Rerie Dorong Ekonomi Sirkular Sebagai Strategi Pembangunan Nasional

Achmad Zulfikar Fazli • 27 October 2025 18:21

Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menekankan pentingnya ekonomi sirkular sebagai strategi pembangunan nasional yang tidak hanya menyehatkan bumi. Tetapi, memperkuat ekonomi, meningkatkan kualitas hidup manusia, dan mendukung pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

Menurut Rerie, pengelolaan limbah bukan sekadar kewajiban, melainkan peluang untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, sehat, dan berdaya saing tinggi. 

“Sampah yang diolah menjadi manfaat akan menjaga lingkungan agar tetap sehat. Ekonomi sirkular adalah arah tepat bagi Indonesia Hebat,” ujar Rerie saat menjadi keynote speech dalam Seminar Nasional dan Pameran Riset Resona Saintek, di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Senin, 27 Oktober 2025.

Dia menambahkan potensi ekonomi sirkular sangat besar. Proyeksi hingga 2030 menunjukkan nilai ekonomi mencapai Rp600 triliun, dengan terciptanya 4,4 juta lapangan kerja. Sekitar 75 persen berasal dari pengurangan limbah sendiri, sehingga timbunan sampah diperkirakan berkurang hingga 50 persen.

Lebih penting lagi, kata Rerie, penerapan ekonomi sirkular dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi secara signifikan pada 2035. Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan, termasuk peta jalan ekonomi sirkular nasional yang dikoordinasikan Bappenas, bekerja sama dengan badan dan lembaga terkait.

Beberapa langkah konkret telah dilakukan di kementerian dan lembaga terkait, termasuk integrasi pengelolaan limbah medis dan farmasi dalam kebijakan ekonomi sirkular nasional. Program daur ulang limbah medis, pengolahan limbah organik menjadi energi, hingga desain produk dan kemasan sirkular mulai diterapkan secara luas.

Angota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga menyoroti peran generasi muda dan inovasi industri dalam mendukung ekonomi sirkular. 

“Banyak produk berbahan daur ulang telah dihasilkan oleh generasi muda dan startup kreatif, termasuk tas dari limbah plastik dan sepatu dari limbah,” ungkap Rerie.
 

Baca Juga: 

Industri Daur Ulang Plastik Dukung Prinsip Ekonomi Sirkular


Ilustrasi. Foto: Greenhope

Digitalisasi dan traceability limbah, serta inovasi bioteknologi dan bio-fertilizer, telah diterapkan di berbagai sektor. Contohnya, beberapa industri nasional, telah menghasilkan produk-produk berbasis limbah sebagai bagian dari kontribusinya terhadap ekonomi sirkular.

Rerie memuji keterlibatan komunitas dan organisasi sosial. Lebih dari 28 entitas startup sosial dan industri daur ulang telah membina masyarakat untuk mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah, termasuk produk yang mampu menembus pasar ekspor.

Dalam rangka edukasi, beberapa program dilakukan dengan memanfaatkan bahan kontainer bekas untuk membangun fasilitas pendidikan, seperti kelas belajar, yang memadukan konsep keberlanjutan dan kreativitas masyarakat.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memastikan manfaat ekonomi sirkular tidak hanya berhenti pada penelitian atau kajian, tetapi menghasilkan produk nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II itu juga mengajak semua pihak terus mendukung ekonomi sirkular sebagai upaya strategis nasional.

“Ekonomi sirkular bukan hanya tren, tetapi solusi nyata bagi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi Indonesia. Mari kita jadikan limbah sebagai peluang, bukan masalah,” ujar Rerie.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)