Truk Bantuan Masuki Gaza usai Hampir Tiga Bulan Diblokade Israel

Truk bantuan kemanusiaan bertolak menuju Jalur Gaza, Senin, 19 Mei 2025. (Anadolu Agency)

Truk Bantuan Masuki Gaza usai Hampir Tiga Bulan Diblokade Israel

Willy Haryono • 20 May 2025 06:34

Gaza: Beberapa truk berisi bantuan kemanusiaan akhirnya kembali memasuki Jalur Gaza pada Senin kemarin setelah hampir tiga bulan dblokade total oleh Israel. Bantuan yang dibawa meliputi makanan, obat-obatan, dan pasokan lainnya, lapor otoritas Israel dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mengutip dari Washington Times, Selasa, 20 Mei 2025, lima truk yang membawa makanan bayi dan bantuan lain yang sangat dibutuhkan telah memasuki Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, menurut badan pertahanan Israel yang bertugas mengoordinasikan bantuan ke Gaza, COGAT.

PBB menyebutnya sebagai "perkembangan baik,” tetapi mengatakan lebih banyak bantuan diperlukan. Pakar keamanan pangan pekan lalu memperingatkan tentang risiko kelaparan di Gaza.

Selama gencatan senjata yang diakhiri Israel pada Maret lalu, sekitar 600 truk bantuan memasuki Gaza setiap hari.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan keputusannya untuk melanjutkan bantuan terbatas dan “mendasar" ke Gaza muncul setelah sejumlah sekutu mengatakan mereka tidak dapat mendukung serangan militer Israel yang diperbarui jika ada "gambaran kelaparan" yang datang dari wilayah Palestina.

Kepala Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan bahwa beberapa truk pertama adalah "setetes air di lautan dari apa yang sangat dibutuhkan." Dia mengatakan empat truk PBB tambahan diizinkan memasuki Gaza. Truk-truk itu mungkin masuk di hari Rabu, menurut keterangan COGAT.

Fletcher menambahkan bahwa mengingat situasi yang kacau di lapangan, PBB memperkirakan bantuan tersebut dapat dijarah atau dicuri, yang telah menjadi masalah di tehgah blokade Israel dan langkanya sumber daya. Ia mendesak Israel untuk membuka beberapa penyeberangan di Gaza utara dan selatan untuk memungkinkan aliran bantuan yang teratur.

Israel selama akhir pekan lalu meluncurkan gelombang baru operasi udara dan darat di Gaza, dan militernya memerintahkan evakuasi di kota terbesar kedua, Khan Younis, tempat Tel Aviv melakukan operasi besar-besaran sebelumnya dalam perang 19 bulan yang menyebabkan sebagian besar wilayah itu hancur.

Israel mengatakan serangannya adalah upaya untuk menekan kelompok pejuang Palestina Hamas agar membebaskan para sandera tersisa yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023.

Hamas mengatakan mereka hanya akan membebaskan sandera tersisa dengan imbalan gencatan senjata yang langgeng dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Baca juga:  PBB: Kelaparan di Gaza Sengaja Diciptakan, Dunia Tak Boleh Diam

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)