DPP Partai NasDem menggelar diskusi bedah buku Ki Hadjar: Sebuah Memoar di NasDem Tower. Foto: MI/Nike.
Nike Amelia Sari • 16 May 2025 13:42
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem menyelenggarakan acara bedah buku Ki Hadjar: Sebuah Memoar dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional di NasDem Tower. Buku yang diterbitkan pada 2017 itu membahas sosok Ki Hadjar Dewantara dengan tulisan yang ringan dan mudah dipahami.
Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Redea Institute (HighScope Indonesia) Antarina SF Amir (Rina), mengatakan bahwa buku tersebut sangat menarik untuk dibaca. Sebab, buku tersebut hanya berjumlah 54 halaman tersebut mengenalkan sosok bapak pendidikan nasional kepada pembaca.
”Saya pikir memang semua harus membaca (buku ini) untuk mengerti perjalanan Eyang (KI Hadjar Dewantara) yang diajarkan. Karena saya baca dari awalnya, dari sejak dia masih kecil, dari pemikirannya, memang seperti kita bicara dengan beliau dan menceritakan kehidupannya, kemudian perkembangannya, apa yang dilakukan. Jadi banyak hal yang menurut saya memang harus diketahui,” ungkap Rina, dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 16 Mei 2025.
Cucu Ki Hadjar itu menyampaikan, Ki Hadjar Dewantara menekankan pendidikan harus mengangkat atau membentuk bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Dia menyampaikan salah satu pernyataan Ki Hadjar Dewantara bahwa intelektualisme harus didukung dengan budi pekerti.
”Apakah sistem pembelajaran kita sudah memang membantu untuk mengarahkan mereka memiliki etika, nilai-nilai yang benar? Makanya dari Ki Hajar sudah bilang, penekanan terlalu banyak terhadap intelektualisme tapi tidak di dalam nilai-nilai rasa atau disebut bodi pekerti yang (berkaitan) untuk pengambilan keputusan,” ungkap dia.
Baca juga:
Presiden: Anggaran Pendidikan Besar, Infrastruktur Sekolah Buruk! |