Presiden: Anggaran Pendidikan Besar, Infrastruktur Sekolah Buruk!

5 May 2025 14:47

Presiden Prabowo Subianto menyoroti besarnya anggaran pendidikan yang berbanding terbalik dengan realita infrastruktur pendidikan di Indonesia. Presiden pun meminta pemerintah daerah (pemda) untuk betul-betul memastikan anggaran pendidikan tepat sasaran guna memastikan sistem pendidikan Indonesia berjalan dengan lancar.
 
Presiden Prabowo Subianto menyebut porsi anggaran pendidikan Indonesia termasuk yang tertinggi dibanding negara lain. Namun, Presiden Prabowo menyoroti masih banyak sekolah-sekolah yang rusak dan tidak memiliki fasilitas yang nyaman bagi para siswa.
 
Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional Jumat, 2 Mei 2025, di Bogor, Jawa Barat, Presiden mempertayakan anggaran pendidikan yang ditengarai tidak tepat sasaran lantaran masih banyaknya fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang tidak layak mulai dari ruang belajar hingga toilet.
 
Presiden menegaskan pemerintah akan terus melakukan  revitalisasi sekolah dalam waktu secepat mungkin. “Tidak kita mencari kesalahan siapapun, mari kita jujur kepada diri. Kita sendiri. Mari kita bertanya. Apakah anggaran pendidikan yang begitu besar sudah bertahun-tahun sampai atau tidak kepada alamat yang harusnya ditujukan?” kata Prabowo dikutip dari Zona Bisnis, Metro TV, Senin, 5 Mei 2025.
 

Baca: Semua Pihak Harus Berperan Aktif Awasi Program MBG

“Tahu begitu banyak sekolah-sekolah yang rusak. Padahal kalau kita buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toiletnya hanya satu, WC-nya satu? Bagaimana bisa? Ini saya ingatkan tanggung jawab dari pemerintah daerah bersama-sama,” tambahnya.
 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan sekolah-sekolah di Indonesia harus memenuhi standar sarana dan prasarana termasuk akan  diluncurkan bantuan untuk guru honorer sampai bantuan studi untuk guru. Selain itu, Abdul Mu’ti jugamenyampaikan akan  meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi para guru.
 
Ia juga menambahkan, akan diluncurkan pula bantuan untuk guru honorer yang akan ditransfer langsung ke rekening guru-guru tersebut.
 
“Yang pertama adalah program revitalisasi pendidikan di Indonesia. Anggarannya Rp16,9 triliun dan insya allah bisa kita alokasikan untuk 11.440 satuan pendidikan. Ini karena kita ada penghematan karena mekanisme pelaksanaan yang berbeda dari yang sebelumnya,” kata Abdul Mu’ti.
 
“Yang kedua adalah program digitalisasi pendidikan yaitu bantuan untuk sekolah atau kelas-kelas cerdas yang di situ kita membantu pengadaan smartboard, televisi, dan juga memberikan pelatihan untuk gurunya. Alokasi anggarannya Rp2 triliun dan insya allah pada tahun ini kita akan mulai realisasi untuk 15.000 satuan pendidikan di Indonesia,” tambahnya.
 
Terakhir ia menyebut pengadaan bantuan untuk guru honorer senilai Rp300 ribu setiap bulan. “Tahun ini kita mulai pada tahun ajaran baru bulan Juli dan itu yang menerima sekitar 310 ribu guru di Indonesia pemda pun akan terus-menerus diingatkan dan diawasi memastikan agar anggaran pendidikan bisa sampai tepat sasaran,” sambungnya
  

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)