Menlu AS: Tak Ada Harapan Tinggi dari Pembicaraan Rusia-Ukraina di Turki

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Foto: The New York Times

Menlu AS: Tak Ada Harapan Tinggi dari Pembicaraan Rusia-Ukraina di Turki

Fajar Nugraha • 16 May 2025 16:13

Antalya: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menyatakan bahwa Washington tidak memiliki harapan besar terhadap pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang berlangsung di Turki, meskipun mengakui pentingnya inisiatif diplomatik tersebut sebagai langkah awal.

Berbicara kepada wartawan pada Kamis 15 Mei 2025 di Antalya, Rubio mengatakan bahwa dirinya akan bertemu dengan delegasi Ukraina pada Jumat, sementara perwakilan AS akan terlibat secara terbatas dalam dialog dengan delegasi Rusia.

"Pembicaraan itu akan berlangsung antara Ukraina dan Rusia, dengan kehadiran mitra kami dari Turki, dan seseorang dari tim kami yang akan hadir pada tingkat yang sesuai," ujar Rubio.

Namun ia menegaskan bahwa tidak ada ekspektasi besar dari pihak AS mengenai hasil konkret dari pertemuan ini.

"Saya ingin jujur, saya tidak berpikir kita memiliki harapan tinggi terhadap apa yang akan terjadi besok," kata Rubio.

Melansir dari Anadolu, Jumat 16 Mei 2025, Rubio juga menyoroti bahwa Rusia hanya mengirim delegasi tingkat rendah, yang menurutnya tidak mencerminkan keseriusan dalam meraih terobosan diplomatik.

"Tingkat tim yang dikirim oleh pihak Rusia jelas tidak menunjukkan kesiapan untuk mencapai kesepakatan besar," ujar Rubio.

Dalam pernyataan yang cukup tajam, Rubio menyatakan bahwa satu-satunya jalan keluar yang realistis dari konflik ini mungkin hanya dapat dicapai melalui percakapan langsung antara Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin.

"Saat ini, sudah sangat jelas bahwa satu-satunya jalan menuju terobosan adalah dialog langsung antara Presiden Trump dan Presiden Putin," kata Rubio.

"Saya tidak berpikir akan ada hal produktif yang muncul sampai keduanya duduk dan berbicara secara jujur dan terbuka,” sebut Rubio.

Meski demikian, Rubio tetap menyatakan harapan agar pembicaraan di Istanbul membuahkan hasil.

"Saya harap saya salah. Saya harap mereka mendapatkan terobosan besar besok dan bisa berdialog," imbuh Rubio.

Pembicaraan di Istanbul ini merupakan dialog langsung pertama antara Rusia dan Ukraina sejak awal 2022, dengan Turki bertindak sebagai fasilitator. Namun, perbedaan besar dalam komposisi delegasi serta pendekatan masing-masing pihak membuat peluang keberhasilan diplomatik masih dipertanyakan.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)