Pasukan Israel dalam operasi darat di Tepi Barat. Foto: Anadolu
Jenin: Pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan pada Rabu 21 Mei 2025 saat diplomat asing mengunjungi Tepi Barat yang diduduki. Pihak Israel meminta maaf atas insiden tersebut setelah Otoritas Palestina menuduh pasukan ‘sengaja’ menembaki delegasi tersebut.
Rekaman AFP dari tempat kejadian di kota Jenin, Tepi Barat -,yang sering menjadi sasaran serangan militer Israel,- menunjukkan delegasi dan wartawan yang menyertainya berlari mencari perlindungan saat tembakan terdengar.
Sebuah video yang dirilis oleh kementerian luar negeri Palestina menunjukkan dua pria berseragam tentara Israel mengarahkan senjata ke sekelompok orang dari balik gerbang logam sementara tembakan terdengar.
AFP tidak dapat segera memverifikasi video tersebut, tetapi wartawan di Jenin mengatakan rekaman tersebut tampaknya menunjukkan pintu masuk timur kamp.
Tidak ada cedera yang dilaporkan dalam insiden tersebut, tetapi hal itu langsung menuai kecaman dari seluruh dunia.
Tuntut tanggung jawab
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas mendesak Israel untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas penembakan di dekat Jenin, basis kelompok bersenjata Palestina dan sering menjadi sasaran serangan Israel.
Seorang diplomat Eropa mengatakan, “kelompok itu pergi ke daerah itu untuk melihat kehancuran yang disebabkan oleh operasi Israel selama berbulan-bulan”.
Sementara militer Israel mengatakan, "delegasi itu menyimpang dari rute yang disetujui", yang mendorong pasukan untuk melepaskan "tembakan peringatan" agar mereka menjauh dari "daerah yang tidak diizinkan bagi mereka".
Setelah tembakan peringatan dilepaskan ke diplomat, Belgia menuntut "penjelasan yang meyakinkan" dari Israel. Sementara Spanyol mengatakan "berhubungan dengan negara-negara lain yang terkena dampak untuk bersama-sama mengoordinasikan tanggapan atas apa yang terjadi, yang sangat kami kecam".
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani memanggil Duta Besar Israel ke Roma dan mengatakan bahwa "ancaman terhadap diplomat tidak dapat diterima".
Prancis juga mengatakan, akan memanggil duta besar Israel, dan Jerman mengatakan Menteri Luar Negeri Johann Wadephul juga akan mengangkat isu "penembakan tak beralasan" dengan mitranya dari Israel.
Mesir mengatakan insiden itu "melanggar semua norma diplomatik".
Turki menuntut penyelidikan segera pada hari Rabu atas apa yang dikatakan militer Israel sebagai tembakan peringatan yang dilepaskan selama kunjungan diplomat asing ke Tepi Barat yang diduduki.
Militer Israel, yang pada bulan Januari meluncurkan operasi besar di daerah Jenin untuk membasmi kelompok militan, baru-baru ini memasang gerbang logam seperti yang terlihat dalam video di pintu masuk kamp.
Seorang diplomat Eropa yang hadir selama kunjungan tersebut mengatakan kepada
AFP bahwa ia mendengar "tembakan berulang" yang datang dari dalam kamp pengungsi Jenin.
"Kami sedang melakukan kunjungan dengan gubernur Jenin ke perbatasan kamp untuk melihat kehancuran,” kata diplomat itu.
"Itu adalah bagian terakhir dari kunjungan dan tiba-tiba kami mendengar tembakan, datang dari kamp. Itu tidak seperti sekali atau dua kali. Itu seperti tembakan berulang. Jadi pada saat itu, kami semua mulai berlari kembali ke mobil,” diplomat itu menambahkan.
Ahmad al-Deek, penasihat politik untuk Kementerian Luar Negeri Palestina, mengatakan kepada
AFP bahwa ia memimpin delegasi tersebut.
"Kami mengutuk tindakan sembrono oleh tentara Israel ini, terutama pada saat tindakan tersebut telah memberikan kesan kepada delegasi diplomatik tentang kehidupan yang dijalani oleh rakyat Palestina,” kata Al-Deek.
Sejak Israel melancarkan operasi militer berskala besar di Tepi Barat utara, kamp pengungsi Jenin telah kosong dari penghuninya dan diambil alih oleh pasukan.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan bahwa hingga 31 Maret, operasi tersebut telah mengungsi sekitar 16.000 orang di Jenin.