Korea Utara Sebut Latihan Militer AS-Korsel ‘Gladi Bersih Perang Nuklir’

Korea Utara menyebut latihan militer AS-Korsel bertajuk Freedom Shield sebagai latihan perang nuklir yang disengaja dan provokatif. (Anadolu Agency)

Korea Utara Sebut Latihan Militer AS-Korsel ‘Gladi Bersih Perang Nuklir’

Willy Haryono • 24 March 2025 15:00

Pyongyang: Korea Utara mengecam keras latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) bertajuk Freedom Shield, dengan menyebutnya sebagai “gladi bersih perang nuklir yang disengaja dan provokatif."

Melalui pernyataan yang dirilis oleh Institut Perlucutan Senjata dan Perdamaian di bawah Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Senin, 24 Maret 2025, Pyongyang menegaskan bahwa "kekuatan ofensif yang tak terhentikan dan kemampuan serangan yang luar biasa" merupakan jaminan paling efektif untuk mencegah perang dan menangkal ancaman.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh kantor berita resmi Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA).

Institut tersebut juga menyebut bahwa latihan Freedom Shield 2025 pada tahun ini bukan sekadar latihan bilateral antara AS dan Korea Selatan, tetapi telah berkembang menjadi "latihan perang multinasional" yang melibatkan angkatan bersenjata dari 12 negara anggota Komando PBB, termasuk Jepang.

"Nilai mutlak dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas terletak pada menetralkan provokasi militer secara preventif dan menguasai situasi regional melalui pencegahan yang kuat," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Korea JoongAng Daily, Senin 24 Maret 2025.

Korea Utara menegaskan akan "terus memperkuat seluruh kategori kemampuan respons" guna menekan setiap tindakan militer yang dianggap membahayakan kedaulatan dan keamanan mereka.

Lebih lanjut, Pyongyang menyatakan bahwa sebagai "negara pemilik senjata nuklir yang bertanggung jawab," mereka berkomitmen untuk "secara andal melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia."

Latihan Freedom Shield tahun ini berlangsung dari 10 hingga 20 Maret 2025 dan mencakup skenario latihan berbasis penilaian terbaru terhadap taktik militer Korea Utara serta kerja sama strategis Pyongyang dengan Rusia.

Pada awal latihan, Korea Utara merespons dengan meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek sebagai bentuk protes. Namun, selama sisa latihan, mereka memilih untuk membatasi reaksi pada kritik verbal tanpa melakukan provokasi militer lebih lanjut. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Baru Usai Latihan Militer AS-Korea Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)