Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.
Anggi Tondi Martaon • 28 October 2025 19:35
Jakarta: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan tidak ada pemotongan anggaran per porsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebab, semua bersifat at cost atau menyesuaikan dengan harga modal tanpa mengambil keuntungan.
"At cost itu kalau kurang ditambah, kalau lebih disimpan dalam rekening. Berapapun yang dibelanjakan (untuk bahan baku), itu yang kita bayar," kata Dadan dikutip dari Antara, Selasa, 28 Oktober 2025.
Dadan menjelaskan, di Indonesia terdapat perbedaan harga bahan baku, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau seperti Papua. Oleh karena itu, BGN menyesuaikan dengan harga pokok di masing-masing wilayah untuk diberikan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.
"Jadi, kalau harga naik atau misalnya di Papua, satu bahan baku harus dibayar Rp100 ribu, BGN bayar sesuai itu, dan itu rata-rata sekarang di Papua kan antara Rp26-27 ribu, bahkan ada di Papua Pegunungan itu satu porsi bahan bakunya Rp100 ribu, jadi bagaimana bisa dipotong?" ungkap Dadan.
Baca juga:
Program MBG Diperkuat melalui Bimtek |
.jpg)