Harga Minyak Dunia Ikutan Naik setelah Tarif Trump 'Disemprit' Pengadilan AS

Ilustrasi. Foto: Xinhua/Ma Jiashuai.

Harga Minyak Dunia Ikutan Naik setelah Tarif Trump 'Disemprit' Pengadilan AS

Husen Miftahudin • 29 May 2025 09:28

Houston: Harga minyak dunia naik pada perdagangan Kamis setelah pengadilan Amerika Serikat (AS) memblokir tarif impor yang dicetuskan Presiden AS Donald Trump agar tidak berlaku. Sementara, pasar mewaspadai potensi sanksi baru AS yang membatasi aliran minyak mentah Rusia dan keputusan OPEC+ untuk menaikkan produksi pada Juli.

Mengutip Investing.com, Kamis, 29 Mei 2025, harga minyak mentah Brent naik 81 sen, atau 1,25 persen, menjadi USD65,71 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 83 sen, atau 1,34 persen, menjadi USD62,62 per barel.

Pengadilan perdagangan AS pada Rabu memutuskan Trump melampaui kewenangannya dengan mengenakan tarif menyeluruh pada impor dari negara-negara yang menjual lebih banyak ke AS daripada yang mereka beli.

Keputusan itu meningkatkan selera risiko di seluruh pasar global yang telah gelisah tentang dampak pungutan terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi analis mengatakan keringanan itu mungkin hanya sementara mengingat pemerintah telah menyatakan akan mengajukan banding.
 

Baca juga: Trump Dianggap 'Kelewatan', Tarif Impornya Dibatalkan Pengadilan AS


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Rusia terancam kena sanksi lagi


Di sisi pasokan, ada kekhawatiran tentang potensi sanksi baru terhadap minyak mentah Rusia. Pada saat yang sama, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang disebut OPEC+, dapat sepakat pada Sabtu untuk mempercepat kenaikan produksi minyak mereka pada Juli.

Menambah risiko pasokan, Chevron telah menghentikan produksi minyaknya dan sejumlah kegiatan lainnya di Venezuela, setelah lisensi utamanya dicabut oleh pemerintah Presiden AS Donald Trump pada Maret.

Venezuela pada April membatalkan pengiriman kargo yang dijadwalkan ke Chevron dengan alasan ketidakpastian pembayaran terkait sanksi AS. Chevron mengekspor 290 ribu barel minyak per hari (bpd) dari Venezuela atau lebih dari sepertiga dari total ekspor negara itu sebelumnya.

Pada Kamis nanti, investor akan mencermati laporan mingguan dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration, badan statistik Departemen Energi AS.

Persediaan minyak mentah dan sulingan AS kemungkinan naik minggu lalu sementara persediaan bensin kemungkinan turun. Menurut sumber pasar yang mengetahui data API, persediaan minyak mentah dan bensin AS turun minggu lalu sementara persediaan sulingan meningkat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)