Jakarta: Setelah merayakan Hari Raya Iduladha, umat Islam akan memasuki momen istimewa dalam kalender hijriah, yaitu Hari Tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah dalam penanggalan Islam.
Ketiga hari ini merupakan waktu Istimewa yang berkaitan dengan hari raya kurban. Dilansir dari laman NU Online, Hari Tasyrik secara bahasa berasal dari kata tasyriq yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).
Apa Itu Hari Tasyrik?
Secara bahasa, istilah Tasyrik berasal dari kata yang berarti "menghadapkan ke arah timur" atau sinar matahari. Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani, Hari Tasyrik disebut demikian karena pada zaman dahulu, daging kurban dijemur di bawah sinar matahari untuk dijadikan dendeng. Pendapat lain menyebutkan bahwa
hewan kurban baru disembelih setelah matahari terbit.
Jadwal Hari Tasyrik 2025
Hari Tasyrik berlangsung selama tiga hari setelah Iduladha, yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Menurut kalender Hijriah Kementerian Agama RI 10 Zulhijah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, oleh karena itu Hari Tasyrik jatuh pada 7, 8, dan 9 Juni 2025.
Larangan Puasa di Hari Tasyrik
Hari Tasyrik adalah hari yang secara khusus dilarang untuk berpuasa. Hal ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Nabisyah Al-Hadzali:
"
Hari-hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah." (HR. Muslim)
Amr bin Ash juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW secara tegas melarang umatnya berpuasa pada hari-hari tersebut. Bahkan dalam riwayat lain, Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hufadzah untuk menyampaikan kepada umat agar tidak berpuasa di Mina karena hari-hari itu adalah waktu untuk bersyukur dan menikmati rezeki dari Allah SWT.
"
Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik), karena hari-hari itu merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah Azza wa Jalla." (HR Ahmad).
Keistimewaan Hari Tasyrik
Hari Tasyrik termasuk dalam hari-hari agung dalam Islam yang penuh dengan keutamaan. Berikut di antaranya:
1. Hari yang Agung di Sisi Allah
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"
Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-Qarr." (HR Abu Daud dan disahihkan oleh Al-Albani)
Hari al-Qarr sendiri adalah hari kedua setelah Iduladha, yakni tanggal 11 Zulhijjah atau Hari Tasyrik pertama.
2. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Dalam kitab Lathoif al-Ma’arif, disebutkan bahwa Abu Musa Al-Asy’ari pernah berkhutbah di hari Iduladha dan menyampaikan:
"
Tiga hari setelah Iduladha adalah ayyamul ma’dudat (hari-hari yang ditentukan) sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an. Doa yang dipanjatkan pada hari-hari itu tidak akan ditolak."
Oleh karena itu, memperbanyak doa dan zikir sangat dianjurkan selama Hari Tasyrik.