Trump Tidak Senang Tapi Tak Heran soal Serangan Rudal Rusia ke Ukraina

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu

Trump Tidak Senang Tapi Tak Heran soal Serangan Rudal Rusia ke Ukraina

Muhammad Reyhansyah • 29 August 2025 12:05

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa “tidak senang” dengan serangan rudal Rusia semalam terhadap ibu kota Ukraina. Tetapi menurut Gedung Putih, hal itu bukan hal yang mengejutkan.

“Beliau tidak senang dengan kabar ini, tapi juga tidak terkejut. Dua negara ini telah lama berada dalam perang. Rusia melancarkan serangan ke Kyiv, sementara Ukraina baru-baru ini juga menghantam kilang minyak Rusia,” ujar juru bicara Karoline Leavitt, seperti dikutip Anadolu, Jumat, 29 Agustus 2025.

Leavitt menambahkan bahwa Ukraina telah menghancurkan sekitar 20% kapasitas kilang minyak Rusia sepanjang Agustus.

“Presiden terus memantau dengan cermat. Sayangnya, pertumpahan darah ini akan berlanjut selama perang tidak berhenti, dan itu sebabnya beliau ingin perang segera diakhiri,” kata Leavitt.

Sedikitnya 18 orang tewas, termasuk empat anak-anak, dalam serangan rudal Rusia pada Kamis dini hari. Serangan itu mengenai seluruh distrik di Kyiv.

Wali Kota Vitaliy Klitschko menetapkan 29 Agustus sebagai hari berkabung di Kyiv untuk menghormati para korban. “Bendera akan diturunkan di gedung-gedung pemerintah, dan semua acara hiburan dilarang,” ujar Klitschko.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai “pembunuhan mengerikan dan disengaja terhadap warga sipil.”

“Rusia tidak memilih untuk mengakhiri perang, melainkan hanya melancarkan serangan baru. Puluhan bangunan rusak, termasuk perumahan, pusat perkantoran, dan tempat usaha sipil. Bahkan gedung yang menampung Delegasi Uni Eropa di Ukraina ikut terdampak,” jelas Zelensky.

Rencana pertemuan langsung antara Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sebelumnya digagas setelah pertemuan terpisah dengan Trump, tampaknya semakin tidak pasti.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pekan lalu bahwa Putin “tidak siap” bertemu Zelensky.

Gedung Putih pun meragukan kemungkinan itu. “Mungkin kedua pihak memang belum siap mengakhiri perang ini sendiri. Presiden ingin perang ini selesai, tapi pemimpin kedua negara juga harus menginginkannya,” kata Leavitt.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)