Pejabat senior Otoritas Palestina Riyad al-Maliki. (EPA)
Willy Haryono • 8 June 2024 09:32
New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah memasukkan Israel ke dalam "daftar hitam" atau "blacklist" negara yang melakukan pelanggaran terhadap anak-anak dalam konflik.
Pejabat senior Otoritas Palestina (PA) Riyad al-Maliki menyambut baik keputusan PBB pada hari Jumat itu, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut seharusnya sudah dilakukan sejak lama.
"Sekarang, dihadapkan dengan bencana di Jalur Gaza yang telah dilihat seluruh dunia, dan genosida yang secara khusus menargetkan anak-anak dan perempuan, Sekretaris Jenderal PBB tidak lagi memiliki alasan untuk tidak menempatkan Israel ke dalam daftar hitam," kata Maliki, melansir dari Al Jazeera pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengutuk tingginya angka korban pengeboman dan pengepungan Israel di Jalur Gaza, yang juga menimpa banyak anak-anak Palestina di seluruh wilayah kantong terkepung itu.
Lebih dari 36.700 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, termasuk 15.571 anak-anak, menurut kantor media pemerintah Gaza.
Para ahli PBB juga mengatakan pembatasan Israel terhadap pengiriman makanan, air, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya ke Gaza telah menciptakan krisis kemanusiaan , dengan sebagian wilayah pesisir tersebut menghadapi ancaman kelaparan parah.
Awal pekan ini, badan hak anak PBB, UNICEF, mengatakan bahwa sembilan dari 10 anak Palestina di Gaza hidup dalam "kemiskinan pangan yang parah, dan mereka bertahan hidup dengan pola makan antara dua atau hanya satu kali per hari – salah satu persentase tertinggi yang pernah tercatat."
Sebagai perbandingan, pada tahun 2020, hanya 13 persen anak di Jalur Gaza yang hidup dalam kemiskinan pangan yang parah, kata UNICEF.
Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengaku telah mendapat pemberitahuan resmi dari Guterres seputar penetapan blacklist. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut "keterlaluan dan salah."
Baca juga: Tewaskan dan Lukai Banyak Anak-Anak, Israel Masuk 'Blacklist' PBB