Lebih Menguntungkan, Petani Diajak Lestarikan Kopi Asli Bali Arabika Kopyol

Petani kopi di Bali. (MGN/Gede Ruta Suryana)

Lebih Menguntungkan, Petani Diajak Lestarikan Kopi Asli Bali Arabika Kopyol

Gede Ruta Suryana • 9 August 2024 19:52

Bangli: Kopi arabika kopyol yang merupakan asli Bali selama ini dikenal memiliki sejumlah keunggulan, antara lain memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan, dan juga mempunyai daya tahan pertumbuhan yang baik di lahan yang mengalami keterbatasan air. Petani kopi pun diajak melestarikan eksistensi kopi kopyol tersebut.

I Made Sukadana, dari Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Bali mengungkapkan, hingga saat ini pengembangan kopi arabika kopyol belum maksimal. Di kalangan petani juga belum bersedia untuk menanam bibit kopi arabika kopyol.

Padahal, menurut Sukadana, dengan penanaman kopi arabika kopyol petani akan mendapatkan peningkatan produksi yang menjanjikan atau lebih tinggi dibandingkan jenis kopi yang ditanam saat ini.

“Kopi arabika kopyol sudah mulai berbuah pada umur dua setengah sampai tiga tahun, bijinya juga lebih besar sehingga secara produksi akan lebih tinggi. Secara rata-rata ini akan meningkatkan produksi kopi di Bali,” kata Sukadana, Jumat, 8 Agustus 2024.

Sukadana menjelaskan, kopi arabika kopyol telah ditetapkan sebagai varietas kopi unggul berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian nomor 4000/kpts/SR.120/12/2010 tertanggal 29 Desember 2010. Penyediaan bibit dari kopi arabika kopyol juga telah melalui proses yang terstandarisasi. Bahkan dalam upaya menyosialisasikan keunggulan kopi lokal Bali tersebut, BSIP Bali telah menyebarkan bibit kopi tersebut secara gratis kepada petani.
 

Baca juga: Harga Kopi Robusta Melonjak ke Rekor Tertinggi

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Dharma Kriya Desa Belantih, I Wayan Selamat, mengakui bahwa sebenarnya petani kopi, khususnya di Desa Belantih Kintamani dan sekitarnya sudah mengetahui keunggulan dari kopi arabika kopyol. Apalagi kopi arabika kopyol merupakan salah satu varietas kopi yang awalnya berasal dari daerah Desa Belantih dan sekitarnya.

“Masyarakat kadang-kadang sistemnya mencoba-coba, yang mana katanya yang bagus, itu yang ditanam, tapi ternyata setelah ditanam berapa tahun diubah lagi. Memang coba-coba ini karena memang belum terlalu percaya sama kopyol yang sebenarnya milik sendiri,” ujar Selamat.

Selamat berharap ada pendampingan secara berkelanjutan agar petani kopi memiliki kemampuan dalam memilih bibit kopi. Petani juga sangat berharap pendampingan dan sosialisasi dari kampus dapat dilakukan secara berkelanjutan, karena petani sangat membutuhkan inovasi dan temuan baru untuk meningkatkan produksi, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi petani.

Sedangkan I Wayan Pardi, dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksa) menyatakan akan selalu siap membantu petani dan mendampingi petani dalam mengembangkan usaha pertanian. Pihak kampus, lanjutnya, melalui kegiatan pengadian telah menyusun rencana kegiatan untuk mengembangkan kopi sebagai produk unggulan di Desa Belantih.

“Selain memberikan transfer pengetahuan, para dosen yang terlibat juga akan membantu dalam bentuk transfer teknologi,” ujar Pardi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)