Resmikan Pabrik Baterai di Kendal, Jokowi: Kita akan Jadi Pemasok ke Global Supply Chain

Presiden Joko Widodo. Foto: Tangkapan layar YouTube

Resmikan Pabrik Baterai di Kendal, Jokowi: Kita akan Jadi Pemasok ke Global Supply Chain

Annisa Ayu Artanti • 7 August 2024 13:43

Jakarta: Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Materia, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
 
Dalam sambutannya, Jokowi meyakini adanya pabrik tersebut akan lebih memperkuat ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle) dalam negeri. Terlebih, sudah banyak tantangan dalam pembentukan ekosistem tersebut.
 
Dia berujar pada awalnya, banyak sekali pro dan kontra terkait kebijakan yang diambilnya dahulu yaitu menyetop ekspor raw material nikel. Saat itu Indonesia kehilangan kurang lebih USD1,5 miliar atau sekitar Rp20 triliun. Namun setelah melakukan hilirisasi, nilai tambah ekspor dari nikel mengalami peningkatan.
 
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia," kata Jokowi dipantau secara daring, Rabu, 7 Agustus 2024.
 
Baca juga: 

Investasi Tesla Masih Abu-abu, Jokowi: Ada Hyundai, Wuling, BYD, Viefast

 
Jokowi mengapresiasi kecepatan pembangunan pabrik tersebut yaitu dalam waktu 10 bulan sejak penandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, Oktober 2023.
 
"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan (perjanjian kerja sama) di Beijing (Tiongkok) tahu-tahu pabriknya sudah jadi," ujar dia.
 
Meskipun bahan anoda baterai, natural graphite sebagian masih diimpor, dia meyakini nilai tambah dari produk akan lebih tinggi. Adapun untuk artificial graphite diambil dari kilang Pertamina.
 
"Juga untuk industri baterai lithium kita memang enggak punya lithiumnya, ambil dari Australia. Tetapi nikelnya ada di Indonesia. Kalau terintegrasi semuanya dan jadi barang setengah jadi kita akan jadi pemasok masuk ke global supply chain," tutur dia.
 
Jokowi juga senang lantaran PT Indonesia BTR New Energy Material yang mampu memproduksi bahan anoda baterai sebanyak 80 ribu ton per tahun.
 
"Saya sangat senang bahwa di PT BTR ini sudah bisa memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahunnya, yang ini kalau dijadikan ke mobil ini akan menjadi 1,5 juta mobil listrik sangat besar sekali. Apalagi kalau nanti ditambah dengan 80 ribu ton produksi di industri ini, berarti akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahunnya," jelas dia.
 
"Sebuah jumlah yang sangat besar sehingga kita akan menjadi pemasok terbesar baik EV battery maupun kendaraan listriknya," ucap dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)