India. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 3 September 2024 12:56
Tokyo: Bank Investasi Nomura memperkirakan bank sentral India akan mulai memangkas suku bunga bulan depan karena inflasi di negara Asia Selatan itu mulai menurun dan pertumbuhan ekonomi melemah.
Nomura memperkirakan panel penentu suku bunga Bank Sentral India (RBI) akan menurunkan suku bunga sebesar total 100 basis poin mulai Oktober hingga pertengahan 2025.
Ini lebih besar dari perkiraan sebelumnya sebesar 75 basis poin penurunan suku bunga untuk periode yang sama.
"Kami percaya bahwa perubahan dalam siklus kebijakan moneter India sudah dekat, dan perubahan tersebut tidak mungkin dangkal," kata Ekonom Nomura dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 3 September 2024.
“Meskipun pelonggaran awal akan menyelaraskan kembali suku bunga nominal dengan inflasi yang lebih rendah, penurunan suku bunga pada 2025 kemungkinan akan dipicu oleh pertumbuhan yang lebih lemah.” tambah dia.
Data yang dirilis Jumat lalu menunjukkan produk domestik bruto India tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan sebesar 6,7 persen secara tahunan pada kuartal April hingga Juni. Hal ini disebabkan oleh penurunan belanja pemerintah selama pemilihan umum nasional.
Pertumbuhan ekonomi menurun
Mengikuti data tersebut, Nomura menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun fiskal saat ini menjadi 6,7 persen, dari 6,9 persen tahun sebelumnya.
"Secara keseluruhan, data PDB kuartal kedua lebih lemah dari yang diharapkan, meskipun peran faktor sementara seperti pemilihan umum, dibandingkan dengan faktor yang lebih persisten seperti melambatnya pertumbuhan laba masih belum jelas," kata Nomura.
Bahkan saat pengeluaran pemerintah meningkat, pertumbuhan laba perusahaan yang lebih rendah dan moderasi dalam pertumbuhan kredit kemungkinan akan terus berlanjut karena pertumbuhan melambat, katanya.
RBI bulan lalu mempertahankan suku bunga kebijakan utama tidak berubah selama sembilan kali pertemuan berturut-turut di tengah tekanan inflasi.
Bank sentral memperkirakan inflasi utama India akan turun lebih lanjut menjadi tiga persen tahun ke tahun pada bulan Agustus, dan rata-rata 3,6 persen dari bulan Juli hingga September. Angka ini di bawah target inflasi RBI sebesar 4 persen.