20.722 Jiwa Terdampak Bencana Kabupaten Sukabumi

Longsor di Sukabumi.

20.722 Jiwa Terdampak Bencana Kabupaten Sukabumi

Media Indonesia • 12 December 2024 15:50

Jabar: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat, korban terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi sebanyak 8.830 KK atau 20.722 jiwa. Data itu dihimpun per Kamis, 12 Desember 2024, pukul 07.00 WIB. 

"Untuk korban mengungsi sebanyak 4.653 KK atau 13.459 jiwa, korban terancam 620 KK atau 1.655 jiwa. Tercatat 10 orang meninggal dan dua warga masih hilang. Sampai hari ini upaya pencarian korban hilang Bapak Eros dan Bapak Ojang masih terus dilanjutkan, mengingat ditetapkanya perpanjangan masa tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung mulai 11 Desember hingga 17 Desember 2024," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, Ika Mardiah, Kamis, 12 Desember 2024.

Dia menerangkan dari hasil data itu menunjukkan adanya peningkatan jumlah warga terdampak yang tersebar di 184 desa, 39 kecamatan di
wilayah Kabupaten Sukabumi. Ika menyebut perubahan data bisa terjadi lantaran pergerakan data masih sangat dinamis.

“BPBD Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan aparat setempat, BPBD Provinsi Jabar dan instansi terkait lainnya terus melakukan pendataan dampak kerusakan. BPBD Jabar memberikan bantuan alat berat untuk membuka jalan di Kecamatan Pabuaran,” jelas Ika.

Ika mengungkap saat ini tercatat sebanyak 1.605 rumah rusak ringan, 1.829 rumah rusak sedang, dan 2.058 rumah rusak berat. Adapun upaya perbaikan dan relokasi masih dalam tahap pendataan.

Baca: 

Desa Terdampak Bencana di Sukabumi Bertambah


BPBD mencatat sejumlah kebutuhan mendesak yang dibutuhkan seperti makanan siap saji/sembako, selimut, alas tidur, pakaian ganti dewasa laki-laki dan perempuan, pakaian ganti anak-anak laki-laki dan Perempuan. Sementara itu Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jabar, terus bergerak memperbaiki ruas jalan provinsi dan nasional yang terdampak akibat bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dan
Cianjur.

Berdasarkan data DBMPR Provinsi Jabar, per 11 Desember 2024 dari 128 titik bencana yang terjadi pada ruas jalan provinsi. Sebanyak 58 titik longsor yang terjadi semua material longsor sudah dibersihkan.

Kemudiaan di 44 titik amblas, lima titik di antaranya sudah mendapat penanganan dan bisa dilewati kendaraan roda dua maupun empat. Sedangkan di 20 titik banjir yang terjadi semuanya sudah surut.

Selain itu, dua jembatan yang ambruk atau rusak berat saat ini masih dalam proses penanganan dengan pemasangan jembatan Bailey. Kemudian, empat jembatan yang rusak ringan sudah diperbaiki.

Kepala DPMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan sejumlah ruas jalan provinsi maupun nasional yang terdampak bencana, sebagian besar sudah bisa dilewati, meski secara bergantian. Untuk penanganan dan percepatan perbaikan telah diturunkan 11 tim lapangan dengan dilengkapi sejumlah alat berat ekskavator, wheel loader, Hamm hingga compactor.

Sejumlah ruas jalan provinsi yang sudah bisa dilalui secara bergantian baik oleh roda dua maupun empat, di antaranya ruas Sukabuni-Sagaranten dan Cikembar-Jampang Tengah-Kiaradua. Kemudian Waluran-Malereng-Palangpang-Puncak Darma-Cisaar. Tegalbuleud-Sagaranten serta ruas jalan Cibadak-Cikidang-Palabuhan Ratu.

“Sedangkan jalan yang masih terputus dan dalam penanganan, yaitu jalur Cisaar- Sp. Loji dengan alternatif jalan desa dan jalur Sp. Loji-Puncak Darma, yang saat ini dalam penanganan darurat jembatan Bailey. Sementara jalan nasional yang sudah bisa dilalui, yakni jalur Kiara Dua-Waluran, Bagbagan-Kiara Dua, Surade-Tegalbuleud Sindangbarang serta jalur Cibadak-Pelabuhan Ratu.  Untuk jalan nasional yang hingga saat belum bisa dilalui, yakni jalur Waluran-Jampang Kulon.

(AN/naviandri)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)