Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI. (Metro TV)
M Ilham Ramadhan Avisena • 21 October 2024 08:49
Jakarta: Direktur Eksekutif Institute for Development and Economics (Indef) Esther Sri Astuti menyoroti perihal kemandirian pangan, ketahanan energi, dan subsidi tepat sasaran yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pelantikannya.
Dia menilai,
kemandirian pangan merupakan isu krusial bagi Indonesia lantaran aktivitas impor pangan terus meningkat. Itu serupa dari sisi energi. Padahal Indonesia memiliki sumber pangan dan energi yang cukup besar.
"Ke depan pemerintah harus serius mengupayakan kedaulatan pangan dengan memperluas akses ke sarana dan prasarana pertanian untuk petani, infrastruktur pertanian diperbaiki, teknologi pertanian dikembangkan, dan lainnya Untuk sektor energi, perlu investasi teknologi untuk memproses crude oil menjadi refinery oil," ujar Esther saat dihubungi, Senin, 21 Oktober 2024.
(Ilustrasi ketahanan pangan. Foto: MI/Ramdani)
Subsidi tepat sasaran jadi keharusan
Sementara dari sisi subsidi, lanjut Esther, apa yang dicanangkan presiden mengenai tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat yang membutuhkan adalah keharusan. Karenanya, perbaikan basis data penerima manfaat subsidi harus diperbaiki dan terus diperbarui.
Selain itu, ketepatan sasaran subsidi juga dapat dimaknai dengan pengalihan penggunaan uang negara ke hal yang bersifat jauh lebih produktif.
"Subsidi tepat sasaran juga berarti pengurangan
subsidi, anggarannya sebaiknya dialihkan untuk subsidi kegiatan produktif agar berdampak positif ke perekonomian," tutur Esther.